Berita Pagaralam
Jembatan Endikat Ditutup Total, Hati-hati Melintas di Jalur Alternatif Gumay Ulu, Awas Lubang!
Sejak ditutup totalnya jalur utama penghubung Kota Pagaralam dengan Kabupaten Lahat yaitu jalur Jembatan Endikat dan Lematang Indah karena
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: pairat
Laporan wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM-- Sejak ditutup totalnya jalur utama penghubung Kota Pagaralam dengan Kabupaten Lahat yaitu jalur Jembatan Endikat dan Lematang Indah karena ada perbaikkan jalan dan jembatan.
Jalur alternatif Gumay Ulu saat ini menjadi jalur utama seluruh kendaraan untuk keluar masuk Kota Pagaralam.
Akses ini dijadikan jalur utama pasalnya hanya jalur Gumay Ulu yang merupakan jalur terdakat untuk sampai ke Kabupaten Lahat.
Untuk itu semua kendaraan baik pribadi, angkutan umum bahkan angkutan dengan tonase tinggi juga melewati jalur alternatif tersebut.
Namum berdasarkan pantauan Sripoku.com, Minggu (29/7/2018) menyebutkan, belum genap satu bulan menjadi jalur utama. Saat ini kondisi jalan alternatif Gumay Ulu sudah sangat memprihatinkan. Ada beberapa titik jalan yang mengalami rusak berat.
Bahkan kendaraan banyak yang tersangkut karena dalamnya lubang tepat berada di tengah jalan. Tidak hanya itu saat ini kendaraan jenis sedan dipastikan tidak bisa lewat jalur tersebut karena kerusakan jalan sudah sangat parah.
Baca:
Indahnya Wajah Baru Jembatan Ampera, Jadi Spot Foto Kekinian Wong Palembang
LIVE STREAMING: Ada di Taman Kota Baturaja, Mamah Dedeh Ajak Jemaah Senantiasa Bersyukur
Ismanto (58) salah satu warga Pagaralam mengatakan, belum lama ini jalan tersebut rusak. Diduga akibat banyaknya truk dengan tonase tinggi yang lewat jalur tersebut.
"Selama ini belum rusak, namun sejak banyaknya truk angkutan yang lewat jalur ini jalan menjadi rusak. Bahkan akibatnya mobil-mobil kecil tidak bisa lagi lewat jalur tersebut," ujarnya.
Kondisi jalur yang paling parah kerusakannya yaitu jalan usai Desa Tinggi Ari. Jalan sudah rusak dan berlubang, parahnya kerusakan tepat berada ditengah tebing. Akibat saat mobil menanjak kendaraan slip dan tidak bisa lewat.
"Dengan kondisi ini jalur ini menjadi berbahaya pasalnya bisa saja terjadi kecelakaan. Kami harap pemerintah baik Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat dapat membatasi kendaraan tonase tinggi lewat jalur tersebut agar jalan tidak bertambah kerusakannya," harapnya.
Pj Walikota Pagaralam, Musni Wijaya mengatakan, pihaknya bersama Polres Pagaralam memang sudah mengeluarkan aturan bahwa kendaraan dengan tonase lebih dari 5 ton tidak boleh lewat jalur alternatif Gumay Ulu.
"Jika ada kendaraan tonase lebih dari 5 ton lewat maka jalan akan rusak. Kami akan melakukan pengecekan kelokasi. Bahkan jika diperlukan kita akan nemempatkan petugas dipintu masuk agar kendaraan tonase tinggi tidak lagi lewat jalur tersebut," tegasnya.(*)