Fasilitas Modern, Murid Dibuat Betah Belajar di SMK RUS CSR Program Djarum Foundation Pendidikan
Rangkain terakhir peserta Cultural Visit Media Gathering 2018, diajak mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Penulis: Andi Wijaya | Editor: pairat
“Guru tidak harus menerangkan tetapi menyerahkan ke siswa, silakan ini dikaji sendiri, didiskusikan
bersama teman-teman dengan cara duduk bebas, guru hanya jadi fasilitator saja bukan sebagai instruktur,” ungkapnya.
Dengan kelas yang menarik seperti tempat bermain, sambungnya, siswa tentu nyaman, betah dan bisa menikmati untuk menyerah ilmu yang diberikan.
Saat siswa itu betah, maka guru akan mudah menyampaikan ilmu dan siswa akan mencari inspirasi. “selain kelas yang modern dan di sini ada juga ruang game, ruang Fitness untuk refreshing,” bebernya.
Nah bicara soal prestasi, ungkap Farid pihaknya tidak begitu mengejar prestasi namun lebih mementingkan portofolio. Dengan portofolio, lanjut Farid maka siswa bisa menunjukkan bahwa mereka ada ke halaman.
“Yang jelas dalam portopolio mereka bisa menyampaikan bahwa mereka pernah ikut mengerjakan film anak-anak, salah satunya film Alvin,” jelasnya.
Terakhir, peserta Cultural Visit Media Gathering 2018 pun diajak kunjungan ke Gor bulu tangkis PB Djarum, di kota Kudus.
Di sana peserta ikut bermain bulu tangkis dengan atlet cilik binaan PB Djarum. Siapa yang bertanding menang 3-0, peserta pun akan mendapatkan hadiah.
Namun, tak banyak peserta bisa mengalahkan atlet cilik tersebut. Pemain kedua atlet cilik itu pun memukau puluhan peserta Cultural Visit Media Gathering 2018.
Kemudian sekitar pukul 19.00, peserta Cultural Visit Media Gathering 2018, makan malam di restoran istana. salam-salam pun terjadi antar awak media, salam berpeluk untuk meminta maaf, karena hendak berpisah.
"Cultural Visit Media Gathering 2018 memang luar bisa, kami senang mengikuti acara ini, dan kalau bisa acara yang akan dilakukan lagi ke depan lebih asyik lagi, bila perlu ke luar negri," ungkap salah satu peserta sambil tersenyum. (*)