Kisah Karir Son Heung Min, Pemain Termahal Asia yang Mengaku Tak Menyukai Cristiano Ronaldo
Dirinya juga menjadi tulang punggung Timnas Korea Selatan yang disebut-sebut sebagai tim terbaik di Asia saat ini.
Dia juga sempat menghilang dua hari dan tidak menanggapi kontak dari klub saat menghubunginya.
Akhirnya Leverkusen terpaksa merelakan Son pergi ke Tottenham Hotspur pada Agustus 2015.
Saat itulah langkahnya untuk benar-benar menjadi pemain papan atas dimulai.
Ternyata tidak mudah bermain di Liga Inggris, kompetisi sepakbola "terpanas" di dunia.
Son sering dibangkucadangkan oleh pelatih. Keluarga dekatnya sampai menyarankan Son untuk pindah klub lagi.
Baca: Makan Konate Sedih Ingat Kenangan Manis Bersama Sriwijaya FC
"Pada akhirnya dia menerima kenyataan harus tetap bertahan dan berjuang untuk tempatnya, " kata Mauricio Pochettino pelatih Tottenham Hotspur.
Hasil perjuangan Son mulai terlihat pada musim kedua di Inggris.
Tak hanya kerap dimainkan, dia juga menjadi pemain vital tim.
Ambisinya tak berhenti di situ saja ia mengatakan tentang mimpinya yang lebih besar dari pada menjadi pemain inti.
"Dalam mimpi, Anda dapat melakukan apa yang Anda inginkan."
"Di Korea, mereka mengatakan bahwa Anda harus bermimpi lebih besar dari yang terbesar."
"Semua pemain sepak bola ingin memenangkan penghargaan seperti Ballon d'Or, dan itu adalah salah satu impian sayam" ucap Son dilansir Onefootball.
Sama-sama diandalkan oleh timnas negaranya, banyak yang menyebut kisan Son mirip mega bintang Cristiano Ronaldo.
Namun, Son justru mengatakan dirinya adalah seorang anti-Ronaldo.
Baca: Pulang Liburan dari Jepang, Sule Terciduk Pindah Profesi, Hingga Tuai Beragam Komentar