Sempat Ingin Minum Kopi dan Tukar Posisi Sebelum Kepala Sopir Truk ini Ditembus Peluru Nyasar
Sampai di lampu merah Pasar Rebo korban meminta bertukar posisi untuk membawa truk tersebut karena korban ingin minum kopi.
SRIPOKU.COM -- Seorang pria yang berprofesi sebagai sopir truk bernama Marthen Lay Raga Melolo sempat mengalami luka parah usai peluru nyasar menembus kepalanya sebelum dinyatakan meninggal pada, Selasa (10/7/2018) pukul 02:00 WIB dinihari saat mendapat perawatan Rumuah Sakit (RS) Fatmawati.
Kejadian ini bermula truk yang dikendarainya melintas di Jalan Tol JORR dari arah Pasar Rebo menuju Lebak Bulus di kawasan Jalan TB Simatupang pada, Senin (9/7/2018). Kemudian secara tiba-tiba korban jatuh tersungkur akibat peluru nyasar dengan kondisi peluru yang bersarang di kepala bagian kirinya.
Asal mula peluru nyasar yang mengenai kepala Marthen pun hingga kini masih misteri.
Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan mencari keberadaan pelaku yang mengumbar tembakan.
"Masih dalam penyelidikan pelurunya jenis apa dan pengumpulan bukti lain," kata Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu Iptu Jento Siagian, Selasa (10/7/2018) kemarin.
Baca: Total Hadiah 25 Juta, Meriahkan Asian Games 2018 dengan Memilih Atlet Favorit Kalian di Sini
Rekan korban, Azim, mengatakan, ia dijemput korban untuk mengantar kursi bioskop menggunakan truk Fuso dengan nopol B 9849 U.
Sampai di lampu merah Pasar Rebo korban meminta bertukar posisi untuk membawa truk tersebut karena korban ingin minum kopi.
Ketika sedang melintas di didalam Jalan TOL JORR arah pasar Rebo, yang mengarah ke Lebak Bulus Cilandak, Jakarta Selatan, Azim mendengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas.
Beberapa saat kemudian saksi melihat korban terjatuh ke arah kanan dan tidak lama kemudian saksi melihat pada bagian kepala sebelah kiri mengeluarkan darah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Termasuk benda yang menyebabkan kematian korban.
“Apakah itu suatu proyektil, apakah itu dari suatu senjata apa. Senjata kan bermacam-macam. Laporan forensik nanti akan menunjukkan,” katanya.
Baca: Perhatikan Kesejahteraan Bidan Desa Jadi Niat Utamanya Maju DPD RI
Sebanyak empat saksi pun telah dilakukan pemeriksaan.
Sedangkan Abner Layraga (44), kakak kandung korban, mengatakan, Marthen dikenal baik dan mudah bergaul dengan siapa saja ketika samasa hidupnya.
Keluarga pun menyakini, pria tersebut tidak memiliki masalah apa pun dengan orang lain.
"Pergaulannya sangat baik, baik di lingkungan rumah maupun tempatnya bekerja, saya rasa dia tidak punya masalah dengan orang lain," katanya.
Baca: Ini Tujuan Wakapolri Desak Pembangunan Venue Asian Games 2018 Segera Diselesaikan
Kepergian Marten tidak hanya meninggalkan duga bagi keluarga maupun kerabat terdekatnya, namun juga sang istri ditambah dua anaknya yang masih kecil.
Rencananya Marthen akan dimakamkan di dekat rumahnya Depok pada Kamis (12/7/2018).
(Mohamad Yusuf/Joko Supriyanto)
