Geledah Kontrakan Terduga Teroris, Densus 88 Banyak Temukan Senjata, Istri Yakini Salah Tangkap
Densus 88 Mabes Polri membekuk 6 orang terduga teroris, Senin (9/7/2018). Dari 6 orang itu, 5 di antaranya adalah warga Kelurahan Sukamaju
SRIPOKU.COM -- Densus 88 Mabes Polri membekuk 6 orang terduga teroris, Senin (9/7/2018). Dari 6 orang itu, 5 di antaranya adalah warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, sedangkan 1 lainnya adalah warga Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lima warga Depok tersebut tinggal di RW 9 Kelurahan Sukamaju. Hal itu diungkapkan Ketua RW 9 Syamsudin, usai menerima laporan dari setiap RT.
"Ternyata ada lima yang tercatat sebagai warga RW 9, Kelurahan Sukamaju, Cilodong, yang diamankan Densus 88, Senin kemarin," katanya, Selasa (10/7/2018) kemarin.
Syamsudin lalu menjelaskan tentang lima orang yang ditangkap itu.
Pertama adalah Lukman (30) asal Sukabumi berprofesi penjual mie ayam, warga alamat Jalan H Ipit, RT 2/9.
Ia ditangkap Densus 88 sekitar pukul 16.30, di rumah Masruki.
Kedua, Masruki (42) asal Jawa Tengah, profesi guru ngaji, alamat Jalan H Ipit, RT 4/9.
Ia ditangkap sekitar pukul 16.30 di rumahnya.
Baca: Cristiano Ronaldo Dibayangi Riwayat Legenda dan Pemain Gagal Pakai Nomor 7 di Juventus
Lalu ketiga, Supriyadi (40), asal Jawa Tengah, yang berprofesi penjual air minum, dan beralamat di Jalan H Ipit, RT 2/9. Ia ditangkap sekitar pukul 16.30 di Jalan Raya Bogor.
Keempat, Soni (30) asal Sukabumi, profesi buruh pabrik, beralamat Jalan H Ipit, RT 4/9.
Ia ditangkap sekitar pukul 16.30 di Jalan Raya Bogor.
Kelima adalah Roy Marten (40) asal Depok yang berprofesi buruh pabrik, beralamat di Jalan H Ipit, RT 4/9. Roy ditangkap sekitar pukul 16.30 di Jalan Raya Bogor.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen M Iqbal membenarkan penangkapan kelima warga Depok itu, Senin lalu.
Menurutnya, Densus 88 sudah mengintai kelima orang yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris JAD tersebut.
"Penangkapan kelima pria yang diduga teroris ini karena dicurigai akan melakukan aksi ke kacauan di sejumlah daerah di DKI Jakarta. Belum diketahui pasti aksi teror kelompok tersebut, masih didalami," katanya.