Berita Palembang
Gugup Saat Razia Preman, 3 Pemuda Ini Justru Terciduk Gegara Ini. Begini Pengakuannya
Tiga pemuda yakni RK (17), FK (17) dan RS (18) kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu oleh petugas gabungan Polresta Palembang
Laporan wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tiga pemuda yakni RK (17), FK (17) dan RS (18) kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu oleh petugas gabungan Polresta Palembang bersama TNI yang menggelar razia preman dan penyakit masyarakat (pekat).
Ketiganya terjaring razia di bawah Jembatan Ampera, Kelurahan 10 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Kamis (5/7) sekitar pukul 21.00.
Dari mereka, polisi mengamankan satu paket kecil sabu yang diduga hendak dibuang.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com di lapangan, tertangkapnya ketiga pemuda ini berawal ketika petugas melihat ketiga gugup dan mondar-mandir dengan sepeda motor di lokasi razia.
Karena curiga, petugas pun mencoba menghentikan laju kendaraan mereka.
Namun, saat akan dihentikan polisi melihat mereka membuang benda yang mencurigakan sehingga langsung dihentikan. Benar, petugas menemukan satu paket kecil sabu yang telah dibuang.
Alhasil, ketiganya digelandang ke Mapolresta Palembang.
Ketika ditemui di Polresta Palembang, RK mengaku barang itu milik rekannya RS.
“Saya memberikan uang Rp100 ribu dan menyuruh RS membeli sabu. Rencananya mau kami hisap berdua di rumah dia. RS yang pegang dan membuangnya,” ungkap RK.
Namun, RS membantah barang tersebut miliknya.
Ia mengatakan, tak tahu menau mengenai narkoba jenis sabu-sabu itu.
“Sumpah Pak, bukan punya saya itu. Saya tidak tahu dan bukan saya yang membelinya. Dia (RK) hanya mengarang-ngarang saja,” ungkapnya.
Sedangkan, FK yang merupakan adik kandung RS mengatakan ia tidak mengetahui sabu itu.
“Mereka bilang mau beli kuota internet Pak, jadi saya ikut. Saya tidak tahu kalau mereka membeli sabu dan saya juga tidak tahu siapa yang pegang,” katanya.
Selain mengamankan ketiga pemuda yang bawa sabu, aparat gabungan ini mengamankan belasan pemuda yang diduga preman.
Mereka digelandang ke Polresta Palembang lantaran tidak dapat menunjukan kartu identitas
ketika digeledah.
Sementara, Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono yang memimpin langsung razia mengatakan, razia ini dilakukan dalam rangka pencegahan terjadinya aksi kejahatanan, premanisme dan pekat menjelang Asian Games.
“Hasilnya ada beberapa kita amanksn, baik penjuak tuak, warga yang tidak milik kartu identitas dan ada juga yang kedapatan membawa narkoba jenis sabu. Akan kita tindak lanjuti sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku,” ungkapnya.
Didampingi Wakapolres AKBP Prasetyo dan Kabag Ops Kompol Marully Pardede, Wahyu menerangkan ada sekitat 90 personel gabung dari TNI dan Polri yang diterjunkan razia ini. Ia menyebutkan, lokasi yang dituju
merupakan lokask dari hasil penyelidikan.
“Polresta bersama TNI merazia preman khususnya di lokasi yang berdasarkan hasil penyelidikan rawan preman, pemerasan, penodongan, parkir liar dan miras. Malam ini kita merazia Pasar 7 Ulu dan melibatkan 90 personel gabungan," ungkapnya.
Baca: Belum Sempat Bawa Motor Curian, Aksi Pria Ini Digagalkan Tukang Parkir, Ini Kronologinya
Baca: Makin Hits, Bak Seorang Model, Begini 10 Potret Memesona Sandrina, Pelantun Lagu Goyang Dua Jari
Baca: Inilah 10 Smartphone Paling Kencang Tenaganya, Milik Andakah Yang Paling Atas?
Baca: Mahasiswa Unsri Praktik Lapangan (PL) di Hidroponik SMPP N Sembawa
Baca: Babak Pertama Sriwijaya FC Ungguli PS Tira Skor 2-1. Saksikan Live Streamingnya di Sini
Baca: 3 Sekawan di Kikim Timur Ini Nekat Curi Kambing Warga, Aksinya Gagal Gegara Hal Ini
Baca: Sekilas Foto Prewed Ini Tampak Biasa, Tapi Saat Lihat Bagian Kaki, Rahasia Mempelai Pria Terbongkar
Baca: 7 Hal Ini Ternyata Bisa Bikin Sakit Kepala, Ini Cara Mengatasinya
Baca: 7 Hal Ini Ternyata Bisa Bikin Sakit Kepala, Ini Cara Mengatasinya
Baca: Dapat Uang Hasil Bobol Rumah Kosong, Pria Ini Ngaku Wakaf ke 3 Masjid, Begini Nasibnya Sekarang
Baca: Hari ke-2 Tayang, Pengunjung Rela Antre Seharian Demi Film Ant-Man and The Wasp