Advertorial
Mahasiswa Unsri Praktik Lapangan (PL) di Hidroponik SMPP N Sembawa
Hidropnik di SMKPP N mengembangkan tanaman sawi bakso sedangkan tanaman yang diusulkan pada laporan proposal Rio adalah pakcoy.
BANYUASIN - SMKPP N Sembawa pada awal bulan Juni lalu mendapat kunjungan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) untuk melakukan kegiatan praktik lapangan.
Mahasiswa yang berasal dari Sembawa ini terkejut karena tidak menyangka bahwa terdapat instalasi hidroponik yang sudah mulai berjalan.
"Dak nyangko nian pak di sini ado hidroponik, dulu waktu aku sekolah di sini masih belum ado. Pas jugo proposal PL kemaren tentang hidroponik,” tutur Rio, mahasiswa Unsri yang sekaligus juga alumni SMKPP N Sembawa.
Kegiatan praktik lapangan (PL) yang dilakukan Rio bertujuan untuk menambah bekal ilmu kewirausahaannya dan sekaligus juga untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusannya.

Kegiatan PL yang dilakukan Rio awal mulanya tidak berjalan mulus.
Tantangan pertama yang ditemukan adalah dari sisi jenis tanaman yang budidayakan.
Hidropnik di SMKPP N mengembangkan tanaman sawi bakso sedangkan tanaman yang diusulkan pada laporan proposal Rio adalah pakcoy.
Perubahan dari sawi bakso ke pakcoy membutuhkan penyesuaian karena berbeda jenis maka berbeda juga cara pemberian nutrisi dan pengendalian hamanya.
Kegiatan PL yang direncanakan satu bulan tidak memenuhi target karena pada proses penanaman awal pakcoy yang ditanam oleh Rio dan pembimbing (Elwin, MP) diserang hama ulat sehingga gagal panen.
Penanaman kedua dilakukan dengan melibatkan formula organik sebagai pestisida organik pengendali hama.
Melalui perantara pestisida organik dengan pengendalian yang intensif akhirnya Rio berhasil menanam pakcoy sampai akhirnya panen walaupun secara kuantitas keberhasilan panen hanya 50% dari total pakcoy yang ditanam.

Hal tersebut diduga karena pestisida organik yang digunakan hanya bersifat mencegah dan mengusir hama bukan mematikan sehingga 50% tanaman pakcoy masih terserang oleh hama ulat dah hama perusak daun.
Kendati demikian Rio menyatakan sangat senang karena banyak belajar hal baru.
Salah satunya adalah mengetahui cara membuat pestisida organik.
“Wajar bae hargo pakcoy organik di pasar modern itu mahal nian pak, nanamnyo jugo susah,” tutur mahasiswa tingkat akhir Unsri ini.