Masih Tinggi, Persentase Kredit Macet di Sumsel Capai Angka Ini
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di wilayah Sumbagsel per Mei 2018
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di wilayah Sumbagsel per Mei 2018 masih positif di angka 8,93 persen secara tahunan atau year on year dibanding triwulan yang lalu.
Kepala Kantor OJK Regional VII Sumsel Panca Hadi Suryatno mengatakan pertumbuhan tersebut naik bila dibanding bulan sebelumnya di posisi terakhir 78,76 Trilyun.
"Penghimpunan dana di perbankan tumbuh 8,72 persen posisi Mei 74,61 Trilyun," ujarnya usai acara Halal Bi Halal bersama perusahaan perbankan, Selasa (03/07/2018).
Sementara untuk asset tumbuh di angka 6,4 persen dan angka tersebut memberikan angin segar di sektor kredit meskipun memang porsi terhadap kredit nasional memang relatif rendah hanya sekitar 1,6 persen.
"Kemudian TPK masih di posisi 1,21 begitu pula dengan asset 1,21 persen dan Loan to Deposit Ratio ( LDR ) di Sumsel ada 105,56 persen artinya banyak dana masuk ke Sumsel dan disalurkan ke kredit," terangnya.
Panca menjelaskan Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit macet di Sumsel sudah pada posisi yang cukup menggembirakan walaupun masih tetap tinggi bila dibandingkan dengan rasio nasional 2,79 persen.
"NPL Sumsel cenderung menurun yakni 3,39 persen dan masih normal. Dalam tahun 2018 ini sudah lebih baik sebab angka ini sudah lebih rendah dari 2017 yang berada di angka 3,4" jelasnya.
Kondisi ini, menurut Panca, dipengaruhi oleh komoditas sawit dan karet jika dilihat dari sisi harga masih belum ideal.
Terkait dengan kondisi keuangan global dan juga pelemahan nilai rupiah, pihaknya masih optimistis rasio NPL bisa menurun hingga akhir tahun serta masyarakat bisa membayar kredit tanpa kesulitan.
"Sebenarnya pelemahan rupiah memberikan dampak positif bagi kredit sebab harga komoditas meningkat, pendapatan masyarakat meningkat dan kemampuan membayar kredit juga meningkat," katanya.
Selain itu pula, untuk menjaga agar kredit perbankan di posisi yang stabil OJK akan rutin melakukan monitoring terhadap beberapa pemberi kredit agar tidak berdampak terhadap naiknya rasio NPL.
"Upaya monitoring terus dilakukan agar NPL Sumsel bisa melampui target di bawah angka nasional, atau setidaknya average dengan nasional." tutupnya.
Baca: Ditemukan Usai 1,5 Tahun Hilang di Pelabuhanratu, Ini 3 Kejanggalan Dirasakan Adik Nining Sunarsih
Baca: Keterbatasan Jarak Pandang, Jadwal Penerbangan di Bandara SMB II Terganggu
Baca: Penjahat Terkenal Perancis Kabur dari Penjara Bak Film Action, Gunakan Helikopter Dengan Cara Begini
Baca: Bupati OKU Timur Ingatkan OPD Soal Anggaran, Perencanaan Program Harus Matang!
Baca: Kabut di Palembang, Masyarakat Khawtirkan Ganggu Asian Games. Ini Kata BMKG
Baca: Bukan Karena Asap Karhutla, BMKG Menegaskan Hal Ini Penyebab Kabut di Palembang
Baca: Terlanjur Pamer Cincin Berlian, Nikita Mirzani Dicurigai Cuma Minjem Gegara Foto Ini, Ketahuan?
Baca: Jembatan Endikat Ditutup, Bus AKAP Jurusan Ini Keluhkan Jarak Tempuh Lebih Lama
Baca: Terlanjur Pamer Cincin Berlian, Nikita Mirzani Dicurigai Cuma Minjem Gegara Foto Ini, Ketahuan?