Keterbatasan Jarak Pandang, Jadwal Penerbangan di Bandara SMB II Terganggu
Sejak beberapa hari belakangan, Kota Palembang diselimuti kabut embun saat pagi hari menjelang.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sejak beberapa hari belakangan, Kota Palembang diselimuti kabut embun saat pagi hari menjelang. Imbasnya hal ini membatasi jarak pandang masyarakat saat beraktivitas.
Tak hanya itu, tebalnya kabut embun yang terjadi membuat sejumlah jadwal penerbangan dari dan menuju ke Palembang mengalami keterlambatan.
Seperti yang terjadi pada maskapai penerbangan plat merah, Garuda Indonesia. Dikatakan, Wahyudi Kresna, General Manager Branch Office Garuda Indonesia Palembang akibat terbatasnya jarak pandang, membuat pihak otoritas bandara menunda sejumlah jadwal baik keberngkatan dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) maupun yang hendak mendarat.
"Iya tadi pagi jarak padang akibat kabut mengganggu jadwal semua penerbangan terutama pagi hari sampai pukul 8 an baru normal kembali," jelasnya, Selasa (3/7/2018)
Dijelaskan Wahyudi, semua jadwal penerbangan khususnya untuk keberangkatan pagi mengalami gangguan, akibatnya jadwal keberangkatan harus delay. Beberapa diantaranya, keberangkatan dengan rute Palembang-Jakarta, Jakarta-Palembang, Palembang-Denpasar, dan Palembang Bengkulu. "kalau delay pasti rentetan penerbangan lanjutanya juga mengalami keterlambatan juga," ujarnya.
Meski demikian, Pihak Garuda Kata Wahyudi tetap memberikan pelayanan seperti biasa atau sesuai SOP. Dimana jika delay 1Jam dapat SOG snack minum dll, sedangkan kalau delay lebih dari 4 Jam baru kompensasi sesuai Permen Hub.
"Alhamdulillah semua bisa kita atasi dengan baik dan pelayanan prima, karena ini memang faktor alam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Analisa Stasiun Meteorologi SMB II PLB, Muslimin membenarkan jika dari BMKG pagi tadi (kemarin pagi-red) mengeluarkan warning atas adanya kabut tersebut.
"secara umum apabila ada kabut yang dapat mempengaruhi jarak pandang mendatar menjadi buruk, maka hal itu mempengaruhi lalulintas penerbangan, baik untuk take off maupun landing," jelasnya.
Lebih detil, Muslimin menjelaskan, bila jarak pandang mendatar teramati di bawah 800 meter, maka hal tersebut mempengaruhi penerbangan. Dimana pagi tadi (kemarin-red) berdasarkan laporan di lapangan jarak pandang teramati terendah mencapai 100 meter.
"Warning berlaku sampai dengan periode prakiraan di anggap akan terjadi perubahan kondisi cuaca yang mendukung untuk membaiknya jarak pandang, dimana pagi tadi warning utk kabut di keluarkan dengan durasi sekitar 2 jam, penentuan pemberlakuan keberangkatan dan kedatangan yang berwenang mengeluarkan adalah pihak AIRNAV," jelasnya.
Terpisah, Kasi Observasi dan Info Bmkg Kenten, Nandang menjelaskan, untuk kondisi meteorologis Pagi ini Selasa 03 Juni 2018 yang terjadi adalah Partikel Hidrometeorologi berupa uap air/ Embun tebal yang bisa menyerupai Awan yang turun hinnga permukaan daratan/ tanah tidak sebagai Hujan karena terlalu ringan, dalam bahasa lain yang biasa kita sebut dengan Fog atau Mist, ini biasanya disebabkan terjadinya banyak uap air di permukaan tanah dengan temperatur yang lebih rendah dari normal nya pada suatu area/ lokasi, kondisi tersebut hanya dapat mengurangi jarak pandang/ Visibility
"tapi secara umum ini tidak mengganggu untuk Kualitas Udara/ Pernafasan, bagi Masyarakat yang berpergian hanya diminta berhati hati terhadap berkurangnya jarak pandang tersebut," jelasnya.
Dikatakan Nandang, fenomena yang terjadi di Palembang merupakan kabut embun atau kabut radiasi . Kabut radiasi Biasa berarti kabut yang terjadi karena pendinginan permukaan bumi sehingga udara di dekatnya cukup dingin untuk mengembunkan uap air yang terdapat di dalamnya.