Gadis 8 Tahun Berjuang untuk Hidup Setelah Diperkosa dan Lehernya Disayat Pria Asing di India

Pelaku awalnya diduga menculik korban didepan sekolahnya saat korban sedang menunggu ayahnya.

Kolase Sripoku.com/DailyMail/Net

SRIPOKU.COM, INDIA -- Seorang gadis berusia 8 tahun asal India harus berjuang sekuat tenaga agar bisa bertahan hidup di rumah sakit, ketika lehernya disayat setelah ia diperkosa.

Dilansir dari Daily Mail, pelaku awalnya diduga menculik korban didepan sekolahnya saat korban sedang menunggu ayahnya.

Menurut polisi, kepada korban, pelaku mengaku akan mengantarkanya pulang.

Akan tetapi, korban justru dibawa ke sebuah tempat tersembunyi.

Malang, ditempat tersebut korban diperkosa dan lehernya disayat pelaku.

Pelaku bahkan tega meninggalkan bocah malang ini dalam kondisi sekarat sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.

Beberapa demonstran memenuhi jalanan Distrik Mandsaur, Madya Pradesh, untuk berunjuk rasa sekaligus menuntut agar pelaku pemerkosaan dihukum gantung.
Beberapa demonstran memenuhi jalanan Distrik Mandsaur, Madya Pradesh, untuk berunjuk rasa sekaligus menuntut agar pelaku pemerkosaan dihukum gantung. (Daily Mail)

===

"Terakhir korban masih dalam kondisi kritis dan masih berada di ruangan ICU."

"Korban tak bisa berbicara karena pita suaranya rusak akibat sayatan di lehernya cukup dalam," ujar dokter yang menangani korban kepada AFP.

Dokter yang tak mau disebutkan namanya ini mengatakan kalau korban mengalami luka dalam dan harus menjalani operasi.

Menurut Kepala Polisi, S.S Kanesh, kepada AFP, pelaku berhasil diamankan dan terancam tuntutan atas kasus pemerkosaan dan percobaan pembunuhan.

Selain itu, Hindustan Times juga melaporkan jika seorang pelaku kedua kini juga sudah ditahan.

Bersama pelaku pertama, dua pria ini diidentifikasi bernama Irfan (20), seorang buruh, dan Asif (24), keduanya berasal dari Madarpura.

Media lain menyebut kalau salah satuh pelaku bernama lengkap Mohammed Irfan.

Insiden mengerikan ini rupanya mengundang protes tajam dari banyak warga India.

Bahkan, mramai-ramai warga India turun ke jalanan Distrik Mandsaur, Madhya Pradesh, selama 3 hari berturut-turut untuk melayangkan protes kepada pemerintah atas kasus ini.

Dengan berbekal spanduk, para warga meneriakkan agar pelaku dihukum mati, bahkan ada yang meminta agar pelaku dihukum gantung.

Penyerangan seksual yang dialami gadis 8 tahun ini membangkitkan kenangan buruk akan pemerkosaan beramai-ramai yang pernah terjadi dan menimpa seorang pelajar di India.
Penyerangan seksual yang dialami gadis 8 tahun ini membangkitkan kenangan buruk akan pemerkosaan beramai-ramai yang pernah terjadi dan menimpa seorang pelajar di India. (Twitter)

===

Banyak toko dan sekolah setempat tutup menyusul semakin banyaknya warga yang berunjuk rasa di distrik tersebut.

Beberapa pelajar bahkan mengenakan pita hitam ditangannya sebagai tanda berkabung sekaligus penghormatan kepada korban.

"Ada beberapa demonstrasi yang terjadi namun semuanya masih bisa dikendalikan," ujar Kanesh kepada AFP.

Sebagai bagian dari unjuk rasa tersebut, beberapa siswa dari Sekolah Umum Sitamau, dekat Mandsaur, bahkan mengikat tangan mereka dengan pita hitam.

Bukan ke sekolah, para siswa ini memilih untuk di salah satu halte bus setempat sebagai bentuk protes mereka.

Kekerasan seksual memang menjadi salah satu hal parah yang terjadi di India.

Pada 2016 saja, sebanyak 40.000 kasus pemerkosaan dilaporkan terjadi di negara ini.

Bahkan menurut beberap aktivis, angka tersebut masih kecil karena sebagian besar kasus pemerkosaan di India sering tidak dilaporkan kepada pihak berwajib.

Para murid dari Sekolah Umum Sitamau mengikat tangan mereka dan duduk di atas tanah di depan halte bus, sebagai bentuk protes terhadap kasus pemerkosaan tersebut.
Para murid dari Sekolah Umum Sitamau mengikat tangan mereka dan duduk di atas tanah di depan halte bus, sebagai bentuk protes terhadap kasus pemerkosaan tersebut. (Daily mail)

===

Masih pada tahun 2016, kasus pemerkosaan paling banyak dilaporkan berasal dari wilayah Madhya Pradesh, dengan jumlah kasusnya lebih dari 4.900 kasus, menurut data dari pemerintahan.

Bahkan, pada April 2018, kasus pemerkosaan terhadap anak dengan umur hingga 8 tahun yang terjadi di India menjadi pelanggaran terbesar yang terjadi di negara tersebut.

Angka ini juga termasuk kasus pemerkosaan secara beramai-ramai yang dilakukan sekelompok ekstrimis Hindu kepada seorang gadis Muslim, yang menurut polisi, dilakukan para pelaku untuk mengusir dia dan keluarganya keluar dari tempat tinggalnya yang berlokasi di wilayah utara Jammu.

Tidak hanya itu, kasus diatas seolah membangkitkan lagi kenangan akan kasus pemerkosaan beramai-ramai yang pernah terjadi pada seorang pelajar dalam sebuah bus di Delhi pada 2012 lalu.

Kejadian ini turut membuat warga mengajukan protes dan menggelar unjuk rasa di sebagian besar wilayah di India.

Bahkan kasus pemerkosaan ini membuat India sempat menjadi sorotan dunia.

(Sripoku.com/A. Sadam Husen)

===

Baca: Begini Cara Mudah Melacak Lokasi Seseorang, Hanya Dengan Aplikasi Whatsapp

Baca: Ramai Digosipkan dengan Ariel NOAH, Pevita Pearce Terciduk Curhat Ini di IG Story ‘I Can’t Stop

Baca: Hari Ini Menikah, Begini Doa Caisar Hingga Fakta Memilukan, Soal Calon Istrinya, Almaratu Intan

Baca: Ahok Ulang Tahun di Balik Jeruji Besi, Putranya Rela Lakukan Hal Ini, Lihat yang Dilakukan Veronica

Baca: Waspada Dengan Kuis Kepribadiaan Melalui Facebook, Ini Akibatnya!

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved