Ingat Film "Si Pitung", Ternyata Pitung Bukan Satu Tapi Tujuh, Inilah Fakta dan Sejarah Aslinya

Banyak juga yang terpengaruh oleh propaganda kolonialis, yang mencap Pitung sebagai “perampok” yang kemudian menjadi buronan pemerintah kolonial.

Editor: ewis herwis

Uniknya, salah satu penulis yang mungkin serius membahas tentang Pitung justru berasal dari luar negeri yang bernama Margaret Van Till, bahkan tulisan tentang Pitung ini masuk sebagai bagian dari disertasinya.

Terakhir mengenai cerita tentang Pitung ditulis oleh Agus T dengan kata pengantar dari Seno Aji Gumira.

Kontroversi Buku Pituan Pitulung

Sejarawan yang juga pegiat Komunitas Bambu, JJ Rizal, ketika dimintai pendapatnya secara terpisah akhir tahun lalu (27/11/2017) mengatakan, buku Pituan Pitulung lebih banyak dichtung (khayal) daripada wermheit (kenyataannya).

Lebih lagi dalam buku ini disebutkan bahwa Pitung, yang selama ini dianggap pahlawan Betawi, ada tujuh orang.

Rizal hakulyakin Pitung hanya ada satu, yakni seorang tokoh jago main pukulan yang bernama asli Salihun.

Rizal menjelaskan metodologi yang digunakan bukan metode yang lazim dalam ilmu sejarah, terutama terkait kritik sumber, sehingga sumber yang tidak valid dijadikan sumber, bahkan sumber utama.

“Akibatnya, hal-hal yang paling mendasar dari sebuah tulisan sejarah—yakni apa, siapa, di mana, kapan, juga terutama mengapa—kacau, bahkan sesat,” kata dia dalam laman Liputan6.

Sementara menurut filolog Universitas Indonesia Dr Munawar Cholil dalam buku Pituan Pitulung tidak ada penjelasan yang gamblang mengenai aspek filologis dan kodikologis naskah, seperti ada berapa jumlah naskah Al Fatawi, di mana saja naskah ini disimpan, masing-masing naskah ada berapa halaman, aksara dan bahasa apa yang digunakan, menggunakan bahan apa, bagaimana penjilidan naskahnya, apakah ada kolofon pada naskah itu, bagaimana kondisi naskahnya, serta apakah naskah-naskah yang ada berupa versi atau varian.

Munawar bilang tidak ada penjelasan bagaimana penulis buku ini menggunakan informasi yang terdapat dalam naskah Al Fatawi sebagai sumber penulisan buku Pituan Pitulung.

“Tak ada transliterasi, tidak diterjemahkan, lalu bagaimana dipilihnya? Selain itu juga tidak ada keterangan apakah naskahnya dipercaya semuanya atau dikesampingkan sebagian. Itu tidak ada dalam buku ini,” Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) itu.

Sumber: http://bersamadakwah.net/pitung-itu-seorang-atau-tujuh-orang/

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved