Deteksi Mangsa dari Panas Tubuh dan Hampir Punah, Ini 7 Fakta Ular Piton Sering Diburu Manusia

Baru-baru ini publik digemparkan dengan temuan ular Piton berukuran besar memangsa manusia bulat-bulat di Sulawesi Tenggara.

Editor: Reigan Riangga
ViralPress
Warga menangkap dua ular piton yang sedang kawin. 

SRIPOKU.COM -- Baru-baru ini publik digemparkan dengan temuan ular Piton berukuran besar memangsa manusia bulat-bulat di Sulawesi Tenggara.

Tidak sedikit masyarakat menjadi takut terhadap ular yang telah menewaskan dua orang di Sulawesi dalam setahuin terakhir itu.

Pembahasan mengenai ular pun mendadak ramai di lini masa media sosial. Bahkan, beberapa media massa juga ikut mengulas serba-serbi dunia ular.

Ular Piton atau sanca ini memang dikenal jenis ular yang buas dan terlihat menyeramkan karena bentuk tubuh dan ukurannya yang besar.

Berikut 7 fakta ular Piton yang hampir Punah yang coba dirangkum Sripoku.com melansir dari TribunBali.com

1. Cara Piton Mencari Mangsa

Cara ular piton mencari mangsa cukup menarik.

Ular ini memanfaatkan radar yang dimilikinya secara alami untuk dapat mengenali panas tubuh mangsanya.

Cara seperti ini membuat ular piton jarang memangsa bangkai atau hewan yang sudah mati terlalu lama.

Karena bangkai atau hewan yang mati tidak lagi mengeluarkan panas tubuh yang bisa dideteksi radar alami ular piton.

2. Melilit Mangsa

Setelah ular piton mendeteksi mangsa, maka mangsa tersebut langsung dililit kuat.
Biasanya, ini akan membuat tulang-tulang mangsa menjadi remuk dan lemah ketika dililit piton.

Ular ini akan menunggu beberapa lama setelah mangsa lemah dan tak berdaya untuk kemudian ditelan bulat-bulat.

Waktu yang dibutuhkan ular piton untuk melemahkan mangsanya berbeda-beda tergantung ukuran piton itu sendiri dan ukuran mangsanya.

Makin besar ukuran tubuh mangsa, makin susah untuk dilumpuhkan. Bahkan terkadang ada mangsa yang sudah diserang bisa lolos lagi.

3. Penyebaran Ular Piton

Ular Piton di seluruh dunia berjumlah 13 jenis.

Dua belas dari jumlah tersebut masih hidup bebas, sedangkan satu jenis lagi sudah punah.

Sebagian besar ular piton hidup di daerah dataran tinggi dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.

4. Piton Tanah dan Piton Pohon

Ular piton biasa hidup di hutan yang penuh dengan semak belukar. Sebagian hidup di atas pohon dan sebagian lagi hidup di atas tanah.

Piton yang hidup di tanah memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan usia piton yang hidup di pohon.

Ukuran tubuh piton tanah juga biasanya lebih panjang dibandingkan dengan piton pohon.

Dari kedua jenis piton tersebut, ciri-ciri pembeda yang paling kelihatan adalah warna kulitnya.

Piton tanah berwarna gelap, sedangkan piton pohon berwarna cerah dan mencolok.

5. Tidak Memiliki Bisa

Meski piton bukan termasuk ular yang berbisa, dia memiliki taring yang sangat tajam dan panjang.

Ini membuat ular ini dapat mengoyak mangsanya dengan mudah.

6. Memakan Mangsa Bulat-bulat

Ular piton dapat menelan mangsanya bulat-bulat, bahkan mangsa yang ukurannya lebih besar tiga kali dari tubuh ular itu sendiri.

Ini karena ular piton memiliki rahang atas dan bawah yang terpisah. Setelah makan, piton biasanya dapat berpuasa selama tiga bulan.

Jadi ular ini tidak perlu khawatir kalau tidak mendapatkan mangsa dalam rentang waktu tertentu.

7. Dimangsa Manusia

Secara umum, piton jarang sekali menyerang manusia sebagai mangsanya. Tetapi ada beberapa kejadian bahwa piton memangsa manusia.

Di sisi lain, ada juga manusia yang berburu piton. Hasil buruan ini biasanya dijual untuk kebutuhan kuliner seperti sate, sup, atau oseng.

Sedangkan kulitnya dibuat menjadi kerajinan tas, pakaian, atau aksesori lainnya. Sehingga hewan ini rentan punah jika diburu secara terus menerus.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 7 Fakta Ular Piton yang Wajib Kamu Ketahui, Ternyata Mendeteksi Mangsa Lewat Panas Tubuh

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved