NEWS VIDEO SRIPO

Keseruan Para Pemeran Cilik Film Kuntilanak Saat Berkunjung ke Graha Tribun

Fero Walandouw menyebutkan jika pada film ini 70% peran dan fokusnya ialah kepada anak-anak kecil yang mencoba untuk melawan Kuntilanak.

Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Igun Bagus Saputra

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmad Zilhakim

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Deretan film Indonesia siap bersaing di libur Lebaran 2018 mendatang.

Salah satunya adalah film bergenre horor berjudul Kuntilanak.

Meski masih ditangani oleh sutradara yang sama, yakni Rizal Mantovani, Kuntilanak kali ini disebut lebih modern ketimbang trilogi Kuntilanak yang dirilis sejak tahun 2006 hingga 2008 tersebut.

para pemain Kuntilanak berkunjung ke Graha Tribun yang langsung disambut langsung oleh M. Yahya selaku Manager Iklan Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel dan H Salman Rasyidin sebagai Sekretaris Redaksi Sriwijaya Post dan Manajer Liputan Tribun Sumsel, Hanafijal .

Dalam kunjungan perwakilan dari MVP Pictures mengucapkan terimakasih kepada pihak Sriwijaya Post yang sudah mengundangnya kesini.

Para pemain cilik film Kuntilanak yakni Ali Fikry, Andriyan Sulaiman Bima, Sandrinna, Adu Fahrezy dan Ciara Nadine Brosnan yang langsung dikomandoi Fero Walandouw, para pemain cilik ini tampak ceria.

Walau dalam suasana berpuasa, para pemain cilik ini masih tetap semangat untuk mempromosikan film bergenre horor yang bakal tayang 15 Juni mendatang.

Ditanya mengenai apa yang membedakan film Kuntilanak dengan film Kuntilanak sebelumnya, Fero Walandouw menyebutkan jika pada film ini 70% peran dan fokusnya ialah kepada anak-anak kecil yang mencoba untuk melawan Kuntilanak.

Selain itu, Fero menambahkan jika target pasar di Indonesia, notabenenya adalah suka dengan film horor.

" Menurut saya sebagai aktor ya, kenapa kemudian MVP Pictures memutuskan untuk membuat film horor lagi, ya karena film horor di Indonesia ini marketnya baik.

Kalau boleh buat minimalnya mungkin 500 ribuanlah penonton, itu minimal ya.

Kemudian film ini 70% itu ada cerita dari si kaka beradik ini, bagaimana mereka yang masih kecil udah bisa menghadapi si kuntilanak tersebut.

Makanya film ini bisa dikonsumsi oleh anak dengan minimal umur 13 tahun," ujarny saat diwawancarai.

Fero juga menambahkan jika ia optimis film ini akan mendulang banyak penonton.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved