Jangan Lewatkan! Ini Amalan Amalan Untuk Meraih Malam Lailtul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadhan
Bulan agung dimana didalamnya diturunkannya Al Quran, bulan yang diwajibkannya puasa, bulan yang ada satu malam lebih baik dari seribu bulan.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Tidak sepatutnya bagi seorang yang bermunajat kepada Sang Penguasa (Allah swt) didalam khalwatnya kecuali dia telah menghiasi keadaan lahir dan batinnya.
5. Malamnya seperti siangnya yang tidak melalaikannya
Sebagian para salafusshaleh berpendapat bahwa kesungguhan di (malam) Lailatul Qodr adalah juga seperti kesungguhan di siang harinya dengan senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh.
Imam Syafi’i berkata,”Dianjurkan agar kesungguhnyanya di siang hari seperti kesungguhannya di malamnya.” Hal ini menunjukkan anjuran bersungguh-sungguh di setiap waktu dari sepuluh malam terakhir baik di siang maupun malam harinya.
6. Diantara ibadah yang paling mulia yang mendekatkan dirinya kepada Allah swt pada waktu ini adalah tabattul
(Fokus dalam beribadah kepada Allah)
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا ﴿٨
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا ﴿٩
Artinya : ‘Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh konsentrasi. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.” (QS. Al Muzammil 8 – 9), artinya mengosongkan hatinya hanya untuk-Nya, meninggalkan debat, obrolan, ikhtilath yang tercela, mematikan HP, berbagai kesibukan dan hendaklah anda menyendiri dan berhias dengan munajat kepada Tuhanmu, berzikir dan berdoa kepada-Nya.
7. Mensensitifkan hati
Cermatilah senantiasa niatmu karena niat seseorang lebih baik daripada amalnya, maka introspeksilah.
8. Renungkanlah bahwa kedudukanmu adalah sesuai dengan kadar kesungguhanmu
Janganlah kamu tinggalkan satu pintu dari kebaikan kecuali kamu mengetuknya, sesungguhnya variatif didalam amal-amal ketaatan adalah obat dari kejenuhan seseorang.
9. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh dan berlelah-lelah dengan disertai kesabaran…

10. Menyedikitkan Perkataan
Saya menyarankan agar menyedikitkan perkataan-perkataan di saat siang dan malam, hendaklah memperhatikan perkara-perkara ini, hendaklah diam (tidak berbicara) karena sesungguhnya siapa yang diam maka selamat.
11. Ingatlah bahwa ini adalah zaman berkompetisi maka janganlah engkau ridho dengan kegagalan.
Salah seorang dari mereka mengatakan,”…. Orang-orang telah sukses dengan ampunan, rahmat, pembebasan, pelipatgandaan amal-amal mereka dan mengharapkan surga sedangkan engkau tetap di tempatmu dengan terbelenggu oleh berbagai kesalahan.” Tidak dan tidak mungkin engkau rela, karena itu bersungguh-sungguhlah selalu dengan izin Allah.
12. Berbaik sangka kepada Allah
Jika kamu kehilangan sesuatu maka bangunlah dan berusahalah barangkali kamu akan mendapati penggantinya. Sesungguhnya Dia swt menahan pemberian bagi orang buruk sangka terhadap Allah swt.
Seandainya kamu berbaik sangka terhadap Allah maka amalmu akan semakin baik karena kamu akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang dalam. Wahai Allah kami meminta cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta setiap amal perbuatan yang mendekatkan kami ke surgamu.”
13. Jadikan ibadahmu dalam keadaan sepi yang tidak dilihat kecuali oleh Allah sesungguhnya hal itu dapat mengantarkannya menuju ikhlas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Shalat sunnah seseorang yang tidak dilihat orang lain sama dengan shalat yang disaksikan orang lain dua puluh lima (kali).”
14. Gabungkan antara kuantitas dan kualitas…
(Sripoku.com/Candra)