Bom Bali I - Ayah Dieksekusi Mati, Anak Amrozi Bertekad Balas Dendam, Tapi Hal Mengharukan Terjadi
Tidak berselang lama, dua peluaku lainnya, Imam Samudra dan Ali Gufron alias Muklas pun dijatuhi hukuman yang sama.
Ilmu tentang persenjataan.
Selama sembilan tahun lebih hidup dengan perasaan emosi kepada negara, Zulfia Mahendra tidak pernah sekalipun hormat ke bendera merah putih.
Baik saat sekolah maupun kala dirinya kuliah.
Ia juga diketahui tak pernah mengikuti upacara bendera.
Hal itu kemudian membuatnya kerap dipanggil ke ruangan bimbingan konseling.
Namun tetap saja, pemanggilan itu tidak membuatnya berubah.
Seiring berjalannya waktu, Zulia Mahendra akhirnya sadar.
Zulia Mahendra mulai merasa dendamnya selama ini tidak ada gunanya.
Baca:
10 Tahun Benci Negara karena Ayahnya Dihukum Mati, Begini Nasib Anak Dalang Bom Bali Amrozi Sekarang
Rahmad Darmawan Ungkap Penyebab Kekalahan Sriwijaya FC di Kandang Perseru Serui
"Sangat-sangat benci (sama negara). Bahkan saya dendam, dalam artian, saya harus meneruskan (perjuangan ayah) ini. Saya nggak bisa tinggal diam,” ujar Hendra saat mengenang masa lalunya, Minggu (20/8/2017) silam.
Kesadaran Hendra, sapaan Zulia Mahendra, mulai tumbuh ketika ia banyak berdiskusi dengan paman-pamannya yang juga mantan instruktur perakit bom jamaah islamiyah, Ali Fauzi dan Ali Imron.
"Jadi memang dari proses-proses yang sudah berjalan, apalagi usaha dan perbaikan mental dari paman, dari ustaz Ali Fauzi, dari ustaz Ali Imron, memang sangat-sangat membantu dalam memulihkan,” kata Hendra.
Menurut Hendra, ia kini tengah mencoba menghapus sisa-sisa dendam yang masih menempel di hatinya.
“Dari proses-proses yang sudah berjalan – 10 tahun itu – memang sudah berpikir, sih. Sudah berpikir saya harus buang dendam yang memang lama. Memang masih ada-lah, dendam-dendam sedikit lah. Tapi coba saya hapus," ujarnya.
Hendra menjelaskan, segala hal tidak akan pernah selesai bila dibarengi dengan dendam.
Sebab, kata Hendra, anak muncul para pendendam baru saat ia membalas dengan pengrusakan dan pembunuhan.