Ramadan 2018
Berburu Takjil Ramadan di Masjid Agung SMB II Palembang
"Pengurus masjid setiap hari membagikan 500 bungkus nasi, kurma dan air mineral," kata Ir Kgs H Ahmad Sarnubi
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
"Kalau pertama kali masjid Agung ini punya tradisi bubur ayam dan hampir masjid-masjid tua di Palembang pakai tradisi bubur kalau berbuka, lalu buburnya hilang ganti ke ngidang, ngidangnya juga hilang ganti ke model bagi-bagi seperti sekarang," lanjut Ahmad Sarnubi.
Baca: Dalami Ilmu Agama Saat Ramadan, Sekolah Gelar Pesantren Kilat Awal Juni
Namun pengertian model ngidang di masjid Agung bukan nasi satu wadah lalu dimakan berbarengan, melainkan orang-orang berkumpul di satu tempat dengan masing-masing memegang piring berisi nasi.
Alasan di hentikanya 'ngidang' karena piring dan gelas yang digunakan jemaah saat berbuka sering hilang atau di bawa pulang, sehingga merugikan pengurus masjid.
"Jadi sekarang kami langsung bagi saja, lebih efisien, cepat dan jemaah juga tidak repot berebutan," pungkasnya.