Berita Palembang
Mengenang Kerusuhan Mei 1998, Pembakaran dan Penjarahan Bikin Palembang Mencekam
Kerusuhan berawal dari aksi ratusan mahasiswa yang bergerak dari kawasan Seberang Ulu menuju kawasan Seberang Ilir.
Setelah tiba di DPRD Sumsel, mahasiswa dan massa meminta Ketua DPRD Sumsel untuk menandatangani surat pernyataan menurunkan Presiden Soeharto.

Dalam aksi di lingkungan gedung DPRD Sumsel tersebut massa sempat melakukan perusakan terhadap beberapa fasilitas yang ada di halaman gedung.
Setelah ketua DPRD Sumsel dipaksa menandatangani tuntutan massa untuk menurunkan Presiden Soeharto, massa akhirnya bergerak turun ke jalan dengan menyusuri Jalan Radial Palembang.
Di sepanjang jalan ini massa mulai melakukan perusakan dengan melempari gedung-gedung pertokoan.
Dari Jalan Radial kemudian massa bergerak ke Jalan Letkol Iskandar menuju Simpang Internasional Plaza (IP).
Di sini massa makin beringas dengan melakukan perusakan pertokoan.
Melihat kondisi ini, aparat keamanan baik dari Polri dan TNI tak tinggal diam.
Aparat kemudian melakukan tindakan refresif.
Sejumlah perusuh digebuki dan ditangkap.

Penjarahan
Kerusuhan yang terjadi sepanjang siang hari ternyata berlanjut hingga sepanjang malam.
Bahkan kerusuhan yang disertai penjarahan merambat ke sejumlah pertokoan yang ada di Palembang, terutama di kawasan Jalan Tengkuruk Permai.

Para perusuh membakar dan menjarah barang-barang yang ada di sejumlah toko.
Kerusuhan juga merembet hingga ke kawasan Seberang Ulu.
Supermarket Ampera yang berada di pangkal Jembatan Ampera Seberang Ulu jadi sasaran para penjarah.