Mantan Teroris Al Qaeda Ini Ungkap Ciri-ciri Orang Yang Patut Dicurigai Sebagai Teroris, Ini Caranya

Mantan teroris Al Qaeda, Sofyan Tsauri yang juga seorang mantan anggota polisi mengungkapkan sejumlah hal terkait teroris.

Editor: ewis herwis

SRIPOKU.COM -- Aksi terorisme marak terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu para terduga teroris melancarkan aksinya di sejumlah tempat di Surabaya.

Tiga gereja di Surabaya dipilih menjadi tempat pengeboman oleh satu keluarga yang melibatkan wanita serta anak-anak pada Minggu (13/5/2018) lalu.

Tak hanya itu, ledakan bom juga terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo di mana tempat tersebut ditinggali oleh lima anggota keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak.

Keesokan harinya, Senin (14/5/2018), aksi bom bunuh diri kembali terjadi di Polrestabes Surabaya.

Jika dilihat dari keseharian para pelaku, tidaklah ada yang mencurigakan.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Sehari-hari, keluarga yang terlibat dikenal biasa saja, akrab dengan tetangga, dan hidup berkecukupan.

Seakan hal itu mematahkan stigma masyarakat tentang kehidupan teroris yang dikenal menutup diri dari lingkungan.

Lalu, bagaimana kita mengetahui ciri-ciri teroris yang mungkin ada di sekitar kita?

Mantan teroris Al Qaeda, Sofyan Tsauri yang juga seorang mantan anggota polisi mengungkapkan sejumlah hal terkait teroris.

Ia yang pernah dijatuhi hukuman penjara 10 tahun itu mulai sadar bahwa yang dilakukannya selama menjadi teroris tidaklah tepat.

Hingga ia pun bertaubat dan menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim pada umumnya. 

Hadir dalam acara Pagi-Pagi Pasti Happy, Jumat (18/5/2018), Sofyan membeberkan sejumlah ciri individu yang patut diwaspadai sebagai teroris.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

1. Tidak Bisa Dinilai dari Segi Fisik

Sofyan menyebutkan ada keanehan dari mereka yang sebenarnya tidak sesuai dengan pemahaman umat Muslim.

Ia mengatakan bahwa mereka tidak bisa dinilai secara fisik.

"Saya khawatir kalau kita menilai teroris dari segi fisik, nanti kita tertipu," ungkapnya.

Menurutnya, hal itu akan menimbulkan kegaduhan di mana akan muncul persekusi dan lain sebagainya.

2. Tidak Mau Salat di Masjid

Ciri lainnya yaitu individu tersebut kerap menolak salat di masjid.

"Kita bisa tanya sama dia. Kenapa antum bicara tentang kebenaran dan keislaman, tetapi nggak mau salat di masjid.

Nanti dia akan jawab, masjidnya imamnya nggak jelas akidahnya, masjidnya banyak bid'ah-nya," ujar Sofyan.

Hal tersebut merupakan salah satu indikasi yang bisa digunakan untuk menilai apakah orang tersebut terpapar pemahaman radikal atau bukan.

3. Pelit Jawab Salam

Seperti diketahui, menjawab salam bagi umat Islam hukumnya wajib, namun tidak dengan mereka yang memiliki paham radikal.

Mereka cenderung pelit menjawab salam dari orang lain.

"Mereka biasanya pelit menjawab salam terhadap orang yang diketahui agamanya atau orang yang beda pemikirannya," kata Sofyan.

"Biasanya kita tanya 'Asslamu'alaikum', dia nggak mau jawab salam kita karena dia udah nggak suka. Padahal menjawab salam itu wajib," imbuhnya.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Penyebaran Paham Radikal

Sofyan menilai orang-orang dari eksakta lebih mudah terpapar paham radikal dibandingkan mereka dari ilmu sosial atau seni.

Namun, sejatinya pemahaman tersebut bisa menimpa siapa saja dan dari instansi mana pun.

Ia mencontohkan dirinya yang dulunya seorang polisi di mana ditanamkan nilai-nilai nasionalisme pun bisa terkena paham radikal.

Bahkan, Perguruan Tinggi pun bisa menjadi tempat menyebarkan paham radikal.

"Kita lihat ada gejala-gejala ini banyak ya, di kampus-kampus, mereka banyak mendoktrin," kata Sofyan.

Dari doktrin yang disebarkan di kampus, muncullah bibit-bibit teroris di keesokan hari.

"Doktrin ini bukan dalil. Bahkan mereka intoleran terhadap pendapat-pendapat yang lain. Inilah sifat dasar. Awalnya dari sini dulu. Tanpa dasar, mereka lama-lama menjadi teroris," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul :

Mantan Teroris Al Qaeda Beberkan Ciri-Ciri Individu Miliki Paham Radikal 'Pelit Jawab Salam'

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved