Hampir DiBai'at Jadi Teroris, Wanita Ini Punya Pengalaman Menakutkan, Hampir Lakukan Ini

"Anna menutup jendela dan mengunci pintu. Tari mengeluarkan sebuah whiteboard berukuran sedang dari belakang lemari,

Editor: ewis herwis

Adanya berbagai gambaran itu, Tari menyebutkan kalau kita harus membangun Negara Islam Indonesia untuk negara yang diridhoi Allah.

Namun, saat itu Yunita curiga ketika Tari mengatakan kalau memperlukan dana untuk membangun negara baru untuk Allah.

Tak hanya dana, melainkan pengorbanan dan ketetapan hati juga.

"Jadi kamu akan dibay'at di Cimahi (saya kurang inget tepatnya dimana) dengan membawa uang 400rb, jangan bertanya bukankah amal itu seikhlasnya? Tidak.. karena dengan perngorbananmu maka Allah akan tau sampai mana pengorbananmu untuk-Nya. Bahkan ketika kamu berbohong meminta uang ke orang tua atau menjual handphonemu adalah sebuah pengorbanan untuk Allah. Adapun baju yang harus dikenakan adalah kemeja, hijab, celana bahan," ungkapnya.

Saat itu Yunita cukup merasa di cuci otak namun dirinya tak berani mengatakan kejadian yang menimpa dirinya kepada teman terdekatnya.

"Saya kuliah mayoritas teman non muslim, gak mungkin saya cerita ke mereka. Saya takut dosa karena saya menyalahi aturan,"katanya.

Hingga Ia memutuskan untuk pergi ke Darut Tauhid, tempat orang berilmu mengenai ke-islaman.

Disana, Yunita bertemu dengan 2 orang mahasiswa berhijab panjang, mereka tau betul tentang NII sebuah aliran sesat yang ternyata sudah lumayan banyak di Bandung. 

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Menurut cerita mahasiswa itu, kelompok NII berusaha mencuci otak anak-anak muda, banyak diantara mereka yang hilang, meninggalkan keluarga demi membangun Negara Islam Indonesia, menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang, bahkan sampai mereka semiskin-miskinnya untuk disetor ke pimpinan mereka karena misi mereka membangun sebuah negara didalam negara.

Mendengar kisah NII itu, Yunita memutuskan tidak hadir untuk dibay'at hingga dirinya bertemu kembali dengan sosok Anna di Jalan Sekeloa.

"Tiba-tiba dia berjilbab dan pura-pura ga liat seperti ketakutan," katanya.

Dari perjalanan kisahnya itu, Ia memutuskan tak mau memberikan sumbangan untuk orang peminta di atm atau dijalan yang berpenampilannya seperti Tari.

Kini 12 tahun sudah berlalu. Menurutnya, Indonesia sedang darurat teroris dan hal itu bukan cuma sekadar isu.

"Demi NKRI. Demi Agamaku," tutupnya. (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul :

Hampir Jadi Teroris, Yunita Bongkar Rahasia Perjalanan Kisahnya Hingga Lolos dari Aliran Sesat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved