Anwar Ibrahim
Akhirnya Anwar Ibrahim Bebas
Akhirnya –setekah lama menunggu dengan mendekam di tahanan, mantan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, bebas dari penjara
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Akhirnya Anwar Ibrahim Bebas
SRIPOKU.COM, KUALA LUMPUR, — Akhirnya –setekah lama menunggu dengan mendekam di tahanan, mantan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, bebas dari penjara Rabu (16/5/2018).
Pembebasan tersebut setelah mendapat pengampunan dari Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung Muhamman V atas kasus sodomi yang mengirimnya ke penjara selama tiga tahun terakhir.
Saat pembebasan, dengan senyum tersungging di wajahnya dan terlihat elegan dengan setelan hitam, Anwar keluar dari RS Rehabilitasi Cheras, Kuala Lumpur, tempatnya menjalani operasi bahu.
Sambil melangkah keluar dari rumah sakit, Anwar mengacungkan ibu jarinya ke arah para jurnalis yang menanti sebelum masuk mobil dan melaju tanpa memberikan komentar.
Politisi berusia 70 tahun itu sebenarnya divonis hukuman penjara lima tahun karena dianggap terbukti melakukan sodomi.
Dia dibebaskan setelah Yang Dipertuan Agung Muhamman V memberikan pengampunan penuh. Selain itu, Yang Dipertuan Agung juga mengundang Anwar untuk menyambangi Istana Kerajaan pada pukul 12.30 waktu setempat.
Pekan lalu, para pemimpin Pakatan Harapan, kelompok oposisi pimpinan Mahathir Mohamad, memohon agar kerajaan mengampuni Anwar Ibrahim.
Koalisi berjanji bahwa perdana menteri baru, Mahathir Mohamad, akan menyerahkan jabatan kepada Anwar dalam waktu dua tahun.
Pembebasan Anwar seolah menjadi pemuncak karier politiknya yang naik turun selama dua dekade terakhir yang diwarnai dua kali hukuman penjara di bawah dua perdana menteri yang berbeda.
Anwar pernah menjadi wakil Mahathir saat menjabat perdana menteri sebelum dipecat pada 1998 sebelum dipenjarakan dengan tuduhan sodomi dan korupsi.
Saat itu, Mahathir mengatakan, dia harus menyingkirkan Anwar karena dia "tak cocok itu menjadi perdana menteri".
Di sisi lain, Anwar bersikukuh tuduhan yang diarahkan kepadanya dibuat-buat karena Mahathir terancam dengan popularitasnya yang terus naik. Saat dibebaskan pada 2004,
Anwar membentuk gerakan "reformasi" menentang koalisi Barisan Nasional yang saat itu masih dipimpin Mahathir Mohamad.
Gerakan itu terbukti cukup ampuh dan menjadikan oposisi sebagai kekuatan baru yang harus diperhitungkan.
Pendahulu Pakatan Harapan, yaitu koalisi Pakatan Rakyat, sukses memberikan pukulan telak untuk Barisan Nasional pada pemilu 2008 dan 2013.
Namun, akibatnya, Anwar kembali menjadi musuh pemerintah.
Di saat Najib Razak menjadi perdana menteri, Anwar kembali dikirim ke penjara pada 2015, masih dengan tuduhan melakukan sodomi.
Dia bersikukuh tak bersalah dan menegaskan baik Mahathir maupun Najib mengirimnya ke penjara hanya agar dirinya tidak bisa berkecimpung di dunia politik.
Tidak Dendam dengan Mahathir Mohamad
Pemimpin de facto oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar konferensi pers perdana pasca-bebas dari penjara.
Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh awak media adalah perasaannya terhadap Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Anwar dipecat sebagai wakil perdana menteri oleh Mahathir pada 1998 karena tersandung korupsi dan menghalangi penyelidikan kasus sodomi.
Sebelumnya, hubungan dua politisi bagaikan "ayah dan anak" itu memburuk buntut dari perbedaan pandangan mereka dalam menjalankan pemerintahan.
Pada 1999, dia dijatuhi vonis sembilan tahun penjara setelah dianggap terbukti melakukan sodomi. Vonis itu mendapat kecaman dari dunia internasional.
Sebab, hukuman Anwar dianggap merupakan bentuk upaya pemerintahan Mahathir untuk membungkam lawan-lawan politiknya. Hubungan keduanya mencair setelah Mahathir bertemu dan menjabat tangan Anwar di ruang gedung pengadilan Malaysia September 2016.
Dilansir Channel News Asia Rabu (16/5/2018), Anwar berujar kedua belah pihak telah mengubur kebencian masing-masing.

"Saya tidak dendam dengan dia (Mahathir). Dia telah mengurus pembebasan saya, dan mendukung reformasi. Mengapa saya harus menyimpannya (dendam)?" tanya Anwar. Dalam foto yang diambil pada 6 February 1997 ini memperlihatkan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahimdan PM Mahathir Mohamad dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anwar Ibrahim Resmi Bebas dari Penjara",