Bom Bunuh Diri Surabaya
Keren! Pria Ini Siapkan Uang Cash 1 Miliar, Siapapun Bisa Tangkap Dalang Bom Bunuh Diri Surabaya
Dia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan ikut berpartisipasi dalam memerangi teroris dengan membantu pihak kepolisian.
SRIPOKU.COM - Semua geram melihat aksi teroris beberapa hari ini.
Menyebarkan rasa takut hingga mengghilangkan nyawa.
Semua orang mengutuk perbuatan pelaku apalagi mengatasnamakan agama.
Padahal, disemua agama tak ada satupun yang mengajarkan untuk membunuh.
Amarah juga ternyata dirasakan bakal calon Presiden Sam Aliano akan memberikan hadiah berupa uang sebesar Rp 1 Miliar kepada warga yang berhasil mendapatkan otak dari para teroris dengan melaporkannya kepada pihak Kepolisian.
Dia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan ikut berpartisipasi dalam memerangi teroris dengan membantu pihak kepolisian.
"Saya ingin otak teroris digantung di Monas, saya akan berikan Rp 1 miliar hadiah kepada warga yang bisa menyerahkan otak teroris kepada pihak kepolisian 1x24 jam. Saya harap segera tangkap sebelum otak teroris kabur ke luar negeri," katanya dikutip Sripoku.com dari Kompas.com kepada wartawan di kawasan Tanah Abang, Senin (14/5/2018) malam.
Tokoh politikus muda tersebut mengutuk keras aksi para teroris, baik yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, maupun aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya.
Sam bahkan mengaku sangat benci dengan pelaku bom yang diduga anggota slam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah mengorbankan warga sipil dan aparat kepolisian.
"Saya benci sama ISIS. Saya tidak takut dengan ISIS, ISIS kalau berani lawan saya saja, jangan lawan warga sipil yang tidak bersalah," kata Sam.
Baca:
Rela Korbankan Anak Sendiri, Menyedihkan Ini Pesan Rahasia Bom Bunuh Diri Surabaya, Ya Allah Kejam
Ini 3 Kisah Hidup Gogon yang Bikin Heboh, Ditangkap Polisi Hingga Bongkar Pernikahan Siri Tukul
Lebih lanjut, Ketua Pengusaha Indonesia Muda tersebut juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Kepolisian dan pihak Intelijen Indonesia.
Dirinya menilai kedua lembaga ini sebagai pahlawan yang telah menciptkan rasa aman bagi masyarakat Indonesia.
"Saya bangga dengan Kepolisian RI, terutama kepada Pak Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan dan jajarannya. Saya anggap mereka pahlawan, karena mereka menciptkan Indonesia aman dan damai," katanya.
Lebih lanjut, Sam juga menegaskan bahwa pelaku aksi teror bom di Surabaya adalah orang yang tidak beragama. Dan mereka itu adalah ISIS.
"Perbuatan ini tidak dilakukan oleh orang yang beragama Islam, perbuatan ini dilakukan oleh ISIS, ISIS adalah Al-qaeda, Al-qaeda adalah wahabi, Wahabi bukan agama Islam, Wahabi adalah agama buat-buatan," kata Sam.
Tidak hanya mengutuk keras aksi teror bom tersebut, Sam juga bersama dengan artis Billy Syahputra berencana akan membantu keluarga dan korban di Surabaya.
"Dalam waktu dekat, kalau ada waktu saya akan hadir bersama Sam. Saya tergerak karena banyak korban yang tidak bersalah. Mudah-mudahan dengan kejadian ini ada hikmahnya. Kita berharap para korban dilapangkan kuburnya," kata Billy Syahputra.
Kisah Haru 4 Anak Pelaku yang Selamat
Ajaib, AIS Selamat Meski Terlempar 3 Meter
Ais adalah anak teroris yang selamat saat aksi penyerangan di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya Senin (14/5/2018) sekitar pukul 08.50 WIB.
Seperti diketahui aksi ini dilakukan sekeluarga berjumlah lima orang mengendarai motor Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.
Saat dihadang 2 petugas polisi, tiba-tiba terjadi ledakan besar.
Ternyata empat pengendara motor itu lah pelaku bom bunuh diri.
Sedangkan, satu anak kecil kelahiran 2010 hidup dan kini dalam kondisi terluka.
Bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.
Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.
Polisi yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.
Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.
Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.
"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.

"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
AIS bocah selamat dari bom bunuh diri orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senina (14/5/2018) (kolasesripoku.com)
"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.
Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.
Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.
"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.
"Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," tambahnya.
Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci.
Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam.
Inisial nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.
Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial. Sang anak telah dilarikan di rumah sakit.
Polisi menyebut ada campur tangan Tuhan atas selamatnya bocah perempuan 7 tahun yang diajak menjadi pelaku bom bunuh diri oleh orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/05/2018).
"Ini mungkin rencana Tuhan. Seorang anak di tengah bom meledak diambil oleh AKBP Ronny (Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya). Dilarikan dari peristiwa bom itu untuk diselamatkan. Ini rencana Tuhan, dan kita berikan perawatan intensif," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Kombes Frans Barung Mangera mengatakan anak perempuan itu dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Tadi saya sudah melihat instensif perawatannya, karena terus terang anak itu terlempar sekitar 3 meter ke atas kemudian jatuh lagi," kata Barung di Mapolda Jawa Timur, Surabaya.
Anak perempuan berinisial AIS itu disebut membutuhkan perawatan intensif yang cukup agar dapat mengembalikan kondisinya seperti semula.
Barung meminta agar semua pihak mendoakan AIS yang merupakan anak dari terduga pelaku teror satu keluarga yang tewas di Mapolrestabes Surabaya supaya segera kembali sehat.
2. Aksi Sang kakak Selamatkan Adik-adiknya
Selain AIS, tiga anak Anton Febrianto, pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Taman Sidoarjo juga selamat.
Seperti diketahui, bom milik Anton tiba-tiba meledak di lantai 5 rusun tersebut, Minggu (13/5/2018) malam.
Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mahfud Arifin, keluarga Anton juga akan bertindak seperti keluarga Dita Supriyanto. Mereka diketahui berniat menjadi "pengantin" alias bomber bunuh diri.
"Mereka itu pelaku, bukan korban," kata Irjen Mahfud Arifin di lokasi kejadian, Senin (14/5/2018) dini hari.
Sebelum melancarkan aksinya, keluarga Anton Febrianto malah ada yang tewas dan terluka karena bom sendiri.
Anggota keluarga yang tewas yaitu sang istri, Puspitasari, dan anak keduanya, AR.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menambahkan Anton mengalami luka parah namun masih hidup pada ledakan pertama.
Karena membahayakan, ia langsung dilumpuhkan oleh pihak kepolisian. "Dia dalam keadaan memegang switching, sehingga terpaksa dilumpuhkan," katanya.
"Jadi, Anton tewas setelah dilumpuhkan petugas yang datang ke lokasi," sambungnya.
Dalam peristiwa itu sempat ada unsiden dramatis saat anak sulung Anton mengelamatkan dua adiknya yang terkena letusan bom.
Anak Anton ini membawa dua adiknya ke rumah sakit begitu tahu mereka terluka parah. Inisial anak itu bernama AR.
Foto di dalam sebuah kamar di rusun Sepanjang, Sidoarjo yang menunjukkan adanya korban ledakan, Minggu (13/5/2018) (ist) ()
Sedangkan, jenazah Anton, istri, dan anak pertamanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
"AR, satu-satunya anak laki-laki selamat," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.
"Dia juga yang membawa dua adiknya ke rumah sakit, sekarang mereka di Rumah Sakit Bhayangkara," lanjutnya.
Penghuni rusun, M Nur Sholeh (25), menyebut Anton dan keluarga tinggal di Blok B lantai 5 sejak 2015. Anton memiliki 4 anak.
Dia sehari-hari berjualan kue dan menyuplai warung-warung kopi sekitar rusun.
"Dia (Anton) mengantar kue pagi hari, biasanya pada saat subuh," tambah Sholeh yang menghuni Blok B lantai 2, Senin (14/5/2018).
Lidya, tetangga Anton yang lainnya menuturkan bahwa Anton sudah tinggal di rusun tersebut sejak tahun 2015.
"Pak Anton merupakan warga Surabaya yang tinggal di Rusunawa sejak 2015 lalu," ujar Lidya kepada awak media, Minggu (13/5/2018).
Sedangkan untuk sang istri, para tetangga mengaku tidak tahu menahu.
"Kalau istrinya enggak tahu, enggak kelihatan," tandasnya.
Mengenai anak-anak pelaku, para tetangga menuturkan bahwa anak Anton masih bersekolah.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Bukan Cuma AIS, Ini 4 Anak Bomber yang Selamat Bom Bunuh Diri, Diselamatkan Tuhan, Begini Kondisinya, http://palembang.tribunnews.com/2018/05/15/bukan-cuma-ais-ini-4-anak-bomber-yang-selamat-bom-bunuh-diri-diselamatkan-tuhan-begini-kondisinya?page=all.
Editor: Candra Okta Della