Ramadan 2018

Awal Puasa Ramadan 2018 Insya Allah Kamis 17 Mei, Ini Pengumuman Lengkap Kementerian Agama RI

Kemenag RI akan menggelar sidang itsbat atau penetapan awal bulan Ramadhan 1439 H pada 15 Mei 2018 atau Selasa ini.

Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Seorang anggota Kemenag Sumsel memantau melakukan rukyatul hilal di atas Hotel Aryaduta Palembang, Senin (4/7/2016)). 

"Awal bulan Ramadan 1439 H jatuh pada hari Kamis, 17 Mei 2018. Karena hilal tidak dapat dilihat (belum muncul) sehingga bulan sya'ban digenapkan menjadi 30 hari," demikian bunyi keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar, di Kota Bandung, Kamis (10/5/2018), malam.

Akhir bulan Ramadan, tepat pada hari Kamis, 15 Juni 2018.

Pasalnya, ketinggian hilal pada saat terbenam matahari sangat mungkin untuk dilihat dari semua titik pengamatan di wilayah Indonesia.

Masluh mengatakan dalam menetapkan awal bulan hijriyah, NU berpedoman kepada pengamatan hilal (rukyatul hilal), sesuai dengan Hadits Nabi.

"Awali dan akhiri puasa dengan melihat hilal, jika tidak dapat dilihat genapkanlah bilangan bulan (sya'ban), menjadi 30 hari," ujar Masluh.

Nahdlatul Ulama, ucapnya, tidak dalam kapasitas menetapkan awal dan akhir bulan Ramadan karena pemerintah berhak menetapkan itu.

NU, imbuhnya, sebatas memberikan laporan berhasil atau tidaknya rukyatul hilal.

Sebelumnya, melalui metode hisab, PP Muhammadiyah lewat Majelis Tarjih telah menentukan awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha 2018.

Diperkirakan organisasi lain yang menggunakan lain juga akan menetapkan pada hari yang sama.

"Muhammadiyah sudah mengeluarkan hasil tarjih tentang awal Ramadan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah (1439 H)," kata Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di kediamannya di Bantul, Selasa (17/4/2018).

Lebih lanjut, Haedar memperinci bahwa 1 Ramadan akan jatuh di hari Kamis pahing pada 17 Mei 2018 dan 1 Syawal jatuh di hari Jumat Legi pada 15 Juni 2018.

Sedangkan Idul Adha atau 10 Zulhijah jatuh di hari Rabu wage, 22 Agustus 2018.

"Itu (17 Mei 2018) awal ketika umat Islam berpuasa. Insyaallah mungkin yang lain akan sama," lanjutnya.

Haedar menjelaskan, pengumuman awal bulan termasuk bulan Ramadan dengan metode hisab adalah hal yang lumrah bagi Muhammadiyah. Bukan sesuatu yang luar biasa. Metode tersebut bisa menjadi pendidikan bagi masyarakat agar terbiasa dengan perhitungan.

"Apalagi ke depan ya, dunia itu akan memerlukan kepastian. Kalau Anda ingin pergi ke luar negeri, mau haji, mau umrah, mau ke mana saja perlu kepastian tanggal, kapan Anda berangkat," tutupnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved