Adik Amrozi Ungkap Alasan Surabaya Jadi Sasaran Teror Bom, Ungkap Fakta Mengejutkan Ini

Penangkapan di lakukan terkait usaha dari 13 tersangka untuk melakukan serangan di beberapa lokasi yang masih di rahasiakan oleh pihak kepolisian.

Editor: Siti Olisa
tribun jatim
Ali Fauzi, mantan pentolan JI 

Pengakuan eks teroris

Gerakan para teroris yang mengacak-acak Surabaya Jawa Timur sejak dua hari patut diurai.

Mengapa Surabaya jadi sasaran dan para pelakunya seluruhnya anggota keluarga.

Kembali Tribunjatim.com menemui Ali Fauzi (adik Amrozi), sang mantan kombatan, Senin (14/52018).

Menurut Ali Fauzi, benar untuk yang pertama di Indonesia teroris mengajak semua anggota keluarganya, suami, anak anak dan istrinya.

Praktik semacam itu sudah biasa dilakukan oleh para teroris di luar negeri seperti Syiriah dan Irak.

Sudah biasa teroris mengajak semua anggota keluarga bersama untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

"Di Indonesia memang baru pertama kali ini. Kalau di Siria dan Irak sudah biasa," ungkapnya.

Baca: Nia Ramadhani Ditanya Jessica Iskandar Tips Mendapatkan Suami Seperti Ardie Bakrie, Ini Jawabannya

Pola ini (bom bunuh diri bersama anggota keluarga, red) memang mengadopsi praktek-praktek di luar negeri.

Mengajak anggota keluarga melakukan teror, dan bahkan siap mati itu karena ingin mengajak semua anggota keluarganya masuk surga.

Keyakinan itulah yang menyebabkan mereka sampai mengajak anggota keluarganya untuk mati bersama.

Terkait sasaran di Surabaya, menurutnya, karena Surabaya atau Jawa Timur selama ini sebagai reproduksi calon pengantin dan juga reproduksi bom.

Dipilihnya Jawa Timur juga terkait terbatasnya pendanaan, mereka tidak perlu mengambil orang orang dari luar daerah.

Baca: Nia Ramadhani Ditanya Jessica Iskandar Tips Mendapatkan Suami Seperti Ardie Bakrie, Ini Jawabannya

Bukan mengalihkan sasaran dari Jakarta ke Surabaya.

Tren melibatkan seluruh anggota keluarga itu sudah biasa, contohnya dari Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, tiga saudara sekaligus adik, kakak, bahkan keponakan dan sepupu pernah terlibat dalam jaringan teroris."Tidak aneh lagi," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved