Hari Buruh 2018
Kisah Dibalik Peringatan May Day Yang Ditetapkan Sebagai Hari Buruh Internasional
Melihat ramainya euforia peringatan hari buruh setiap tahunnya, lalu sejak kapan May Day ini diperingati secara global oleh penduduk dunia?
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Shafira Rianiesti Noor
Revolusi Industri mungkin menjadi akhir dari feodalisme lama dengan menumbuhkan pengetahuan ilmah dan ide-ide praktis.
Pengembangan ide-ide ini tentunya juga dibarengi dengan pemanfaatan modal yang dimiliki para pemilik usaha untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dalam ekonomi pasar.
Inilah yang kemudian dikenal dengan kapitalisme.
Kapitalisme memang membuat orang akan bekerja secara produktif.
Meskipun mereka bekerja sangat keras, tetap saja sulit untuk mendapatkan keadilan, baik secara individu maupun kelompok.
Beberapa tahun setelah pembunuhan Chicago pada 1894, terjadi demonstrasi May Day yang ganas di Cleveland karena Amerika saat itu sedang mengalami keterpurukan.
Sebagai negara adidaya yang memiliki kekuasaan di percaturan politik internasional, mereka juga diuji dengan semakin berkembangnya politik kiri dan buruh yang terorganisir.
Pada tahun 1904, Konferensi Sosialis Internasional di Amsterdam menyerukan organisasi-organisasi proletar di semua negara untuk berhenti bekerja pada 1 Mei.
Baca: Di Uji Dengan Lagu Pelangi, Seorang Bocah Berhasil Bikin Warganet Ngakak
Polisi Siagakan Ratusan Personil di Beberapa Titik, Peringatan May Day di Palembang Tetap Kondusif
Lalu hari ini, 1 Mei telah diperingati sebagai hari libur nasional dari 80 negara.
Di Amerika Serikat sendiri, Hari Buruh diperingati secara resmi pada bulan September.
Sedangkan 1 Mei diperingati sebagai Loyalty Day.
Muncul dugaan jika hal ini masih memiliki keterkaitan dengan tragedi Pembunuhan Chicago dan memperlunak suasana pasca kejadian tersebut.
Berkaca dari pengalaman suram Amerika Serikat, tentu kita melihat bahwa pelanggaran HAM rupanya tidak terjadi di Indonesia saja.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com