Ditinggal Orangtua ke Pasar Saat Dini Hari, 2 Bocah Dibacok dan Dipukul Perampok, Ini 5 Faktanya
Ditinggal Orangtua ke Pasar Saat Dini Hari, 2 Bocah Dibacok dan Dipukul Perampok, Ini 5 Faktanya
SRIPOKU.COM - Perampokan dengan kekerasan terjadi di sebuah rumah di RT 02/14 Kampung Nusa Indah Lestari, Desa Rancamayar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (25/4/2018).
Tak tanggung-tanggung dua orang anak kecil menjadi korban pembacokan dan kekerasan para perampok sadis ini.
Kapolsek Baleendah Kompol Supriyono di tempat kejadian perkara membenarkan kejadian tersebut.
Peristiwa tersebut diduga terjadi pada dini hari, di saat kedua orang tua korban berada di pasar untuk berjualan dan berbelanja.
"Jadi dari laporan masyarakat ke polsek melalui kepala desa telah terjadi pencurian. Untuk itu kita meluncurkan anggota kita ke TKP. Ternyata betul di TKP ini ada kasus pencurian dengan kekerasan. Ternyata ada korban dua anak kecil," katanya di lokasi.
Kedua korban tersebut adalah Adinda Hermawati (13) dan Zaki Almail Zamil (3,5) tahun.
Menurutnya anak pertama mengalami luka bacok di bagian belakang kepala, sementara anak kedua mengalami luka pukul di bagian belakang kepala juga.
"Jadi keduanya ditinggal saat bapaknya dan ibunya pergi jualan ke pasar dini hari sekitar pukul 03.00. Kemudian pas balik pukul setengah lima ternyata kedua anaknya di kamar sudah dalam keadaan pingsan dengan luka bacokan di bagian belakang kepala," tuturnya.
Berikut Tribun Jabar rangkum sejumlah fakta mengenai kasus pembacokan dua anak di bawah umur.
1. Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang
Kapolsek Baleendah, Kompol Supriyono menduga perampok yang datang ke rumah korban berjumlah lebih dari satu orang.
Para pelaku perampokan ini memaksa masuk rumah korban dengan cara merusak pintu gerbang dan pintu rumah korban.
Karena saat diketahui pertama kali oleh orang tua korban, kedua pintu tersebut dalam kedaan terbuka lebar.
"Sementara (pelaku) belum bisa kami pastikan, kami masih dalam lidik nanti untuk pendalaman selanjutnya. Dugaan lebih dari dua.
2. Pelaku Diduga Hanya Membawa TV saja
Dalam perampokan tersebut para pelaku mengambil sejumlah barang yakni LED TV beserta speaker active dan tabung gas.
Bahkan para pelaku perampokan sadis ini juga hendak membawa sepeda motor milik korban.
"Kayaknya motor saya juga mau dibawa tapi gagal karena kuncinya patah di dalam," kata Muntamanah (33), istri dari pemilik rumah.
3. Sang Ayah Temukan Firasat Tak Enak
Wewen Hermawan (34) ayah dari dua bocah korban pembacokan perampok di rumahnya mengaku kaget saat mendapati kedua anaknya pingsan di dalam kamar dengan kepala penuh darah akibat luka bacokan di kepala, Rabu (25/4/2018).
"Pas saya pulang dari pasar tahu-tahu gerbang sudah kebuka pintu juga sudah kebuka. Saya dan istri kaget langsung keluar dari mobil. Pas masuk ke kamar anak saya sudah pingsan dua-duanya penuh dengan darah akibat luka di bagian kepalanya," tuturnya di TKP tadi pagi.
Saat itu sang istri, Muntamah (35) langsung histeris melihat kondisi kedua anaknya. Sementara Wewen langsung lari keluar rumah untuk meminta pertolongan tetangga dan membawa kedua anaknya tersebut ke rumah sakit.
"Saya tiap hari ke pasar belanja tabuh tilu (pukul tiga, red) dan pulang setengah lima. Sudah biasa hampir beberapa tahun jualan belanja seperti itu," katanya.
Dirinya mengaku tidak ada prasangka atau perasaan sedang diawasi oleh perampok. Karena sudah menjadi rutinitas setiap hari.
4. Diberi 32 Jahitan di Kepala
"Adinda mengalami 32 jahitan, Zaki delapan jahitan di bagian kepala," kata Ibu korban yang bernama Muntaman di ruang perawatan RS Santosa Kopo, Kota Bandung , Rabu (25/4/2018).
Saat ditemui TribunJabar di ruang perawatan yang ada di lantai 5 RS Santosa, Adinda terlihat tertidur dan terbangun sejenak saat Ibunya bertanya kondisinya.
"Masih pusing," kata Adinda merespon pertanyaan ibunya dan kembali melanjutkan tidurnya.
Adinda yang seharusnya masih mengikuti Ujian Sekolah di SDN Rancapanjang, terpaksa dirawat di Rs Santosa Kopo akibat kondisi yang dideritanya.
Berbeda dengan Zaki, bocah berusia 3,5 tahun ini terlihat aktif berlarian hingga keluar dari ruangan perawatan tanpa menghiraukan selang infus dan perban putih yang menutupi bagian belakang kepalanya.
Adinda (13) menjalani perawatan di RS Santosa, Kota Bandung, Rabu (25/4/2018). (TRIBUN JABAR/DANIEL ANDREAND DAMANIK)
5. Ditemukan Bersimbah Darah
Pengakuan ibu korban, Adinda Hermawati (13) biasanya tidur bersama Ibunya, dan Zaki Almail Zamil (3,5) tidur bersama Ayahnya yang bernama Wewen Hermawan (34).
"Pulang dari pasar sekira jam limaan, kami lihat rumah berantakan, dan langsung melihat ke kamar tidur, kedua anak saya dalam keadaan pingsan dan terlihat bersimbah darah di bagian kepala," kata Muntamah di ruang perawatan RS Santosa, Rabu (25/4/2018).
Muntamah mengaku bingung, karena kedua anaknya berada dalam satu kamar tidur. Karena menurutnya, saat ditinggalkan, kedua anaknya tidur di kamar yang terpisah.
Melihat kondisi anaknya yang tergeletak di tempat tidur, Muntamah langsung membawa kedua anaknya ke Rumah Sakit.
"Saya tidak memikirkan barang-barang apa yang telah diambil perampok, pikiran saya,yang penting anak saya selamat dan cepat ditangani secara medis," katanya.(Tim Wartawan Tribun Jabar)
(Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 5 Fakta Kasus Pembacokan Dua Bocah di Bandung, Muncul Firasat Buruk hingga Ditemukan Bersimbah Darah)