Rohana Minta Dua Pembunuh Tri Widyantoro yang Masih Hidup Dihukum Mati

"Mereka kejam, suami saya sudah bilang jangan dibunuh, ambil saja barangnya, tapi tetap mereka bunuh," ujarnya.

Editor: Sudarwan
Sripoku.com/Rangga Efrizal
Rohana masih belum terima dengan kematian suaminya saat diumumkan oleh pihak Kepolisian, Sabtu (31/3/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kabar tewaskan Hengki yang diduga sebagai otak pembunuhan terhadap driver taksi online, Tri Widyantoro, sudah diterima oleh keluarga korban.

Istri korban, Rohana (42) mengaku sangat puas dan bersyukur dengan tindakan tegas dari anggota kepolisian terhadap pelaku.

Rohana juga mengapresiasi komitmen Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara untuk menuntaskan kasus ini.

Baca: BREAKING NEWS: Hengki Sulaiman, Buron Pembunuh Sopir Gocar Ditembak Mati Polisi di Brebes

"Saya dapat kabar dari media hari ini kalau si Hengki sudah mati."

"Tidak ada kata selain saya ucapkan alhamdulillah, saya bersyukur. Terima kasih pak polisi," ungkap Rohana saat dihubungi Sripoku.com, Kamis (12/4/2018).

Tri Widyantoro, driver Go-Car yang hilang dan istrinya, Rohana
Tri Widyantoro, driver Go-Car yang hilang dan istrinya, Rohana (Dok. Pribadi)

Terhadap dua pelaku yang ditangkap dalam keadaan hidup, Rohana meminta penegak hukum memberlakukan hukuman mati.

Bagi Rohana, hukuman itu setimpal dengan apa yang mereka lakukan terhadap suaminya.

"Saya sudah ikhlas dengan kepergian suami saya, tapi saya minta dua pelaku itu dihukum mati."

"Mereka kejam, suami saya sudah bilang jangan dibunuh, ambil saja barangnya, tapi tetap mereka bunuh," ujarnya.

Hengki Sulaiman
Hengki Sulaiman ()

Baca: Hengki Pembunuh Tri Widyantoro tak Menyerah, Kapolda Sumsel Janji Rilis di Kamar Mayat

Gerak Cepat

Kabar buronnya Hengki (20) sejak akhir Maret membuat polisi bergerak mencari keberadaan otak pembunuhan Tri Widyantoro (44), driver taksi Online (Taksol) yang dibunuh dengan dijerat mengenakan tali beramai-ramai saat mengantar penumpang ke Kenten Laut, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Hengki yang diketahui berpindah-pindah tempat dalam pelariannya ke Pulau Jawa sudah terendus oleh pihak kepolisian dan sempat terdeteksi sembunyi di Kendal, lalu pergi ke Pemalang, dan Wonosobo, hingga ditembak mati di Brebes.

Baca: Rektor Unsri Siap Berhentikan Mahasiswa Terlibat Pembunuhan Driver Gocar Tri Widyantoro

Tersangka Bayu (20), salah satu pelaku pembunuhan korban Tri Widyantoro yang diamankan petugas Jatantas Polda Sumsel, Sabtu (31/3/2018)
Tersangka Bayu (20), salah satu pelaku pembunuhan korban Tri Widyantoro yang diamankan petugas Jatantas Polda Sumsel, Sabtu (31/3/2018) (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA)

Total dua dari empat pelaku tewas ditembak polisi, karena berusaha kabur saat ditangkap.

Seperti diketahui, kemarin petugas Polda Sumsel menembak mati Hengki dalam pelariannya di Brebes, Jawa Tengah.

Baca: Pria Bertelanjang Dada yang Kejar & Colek Jokowi Saat Touring Minta Maaf, Begini Tulisan Dikaosnya

Jenazahnya direncanakan akan dibawa ke Palembang nanti sore untuk diserahkan ke pihak keluarga dan dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel.

Hengki bersama Poniman yang dieksekusi oleh polisi merupakan otak pembunuhan dan rampokan terhadap driver GO-CAR Tri Widyantoro dengan modus diantar ke sebuah tempat, Kamis (15/2/2018) lalu.

Satu setengah bulan hilang, jasad korban ditemukan sudah menjadi tulang di Parit VI, Desa Muara Sungsang, Banyuasin, Jumat (30/3/2018).

Polisi menangkap tiga dari empat pelaku, satu di antaranya berstatus sebagai mahasiswa Universitas Sriwijaya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved