Begini Cara Mengobati Bisul Dan Langkah-Langkah Membersihkannya Setelah Pecah Sampai Tuntas

Bisul terjadi ketika terdapat infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel kulit atau pori pori tempat bertumbuhnya rambut pada kulit.

Editor: ewis herwis

Tentu akan ada sedikit nyeri dalam proses pembersihan luka.

Namun hal ini tetap wajib untuk dilaksanakan.

Berikut beberapa langkah pembersihan luka bisul yang dapat Anda kerjakan:

1. Gunakan Kasa yang dibasahi Air Bersih

Ketika nanah keluar dari bisul yang pecah, jangan langsung memegang lokasi bisul dengan tangan yang kotor.

Bersihkan tangan sebelum menyentuh luka.

Kemudian bersihkan nanah dengan kasa bersih yang dibasahi air. Selain air Anda dapat gunakan cairan infus atau alkohol untuk membersihkan luka bisul.

Nanah merupakan sel darah putih dan bakteri yang mati akibat proses peradangan.

Apabila tidak dibersihkan nanah akan menjadi sarang bakteri dan menyebabkan komplikasi yang lebih lanjut pada luka.

2. Keringkan Luka dengan Kasa

Setelah nanah bersih dari lokasi bisul, keringkan luka dengan kasa lain yang kering.

Pastikan tidak ada nanah yang tersisa di area dalam bisul.

Jika perlu pencet luka hingga keluar darah dan darah tersebut habis.

Mengeringkan luka dapat mencegah infeksi berkelanjutan pada luka.

Apabila tidak memiliki kasa, anda dapat menggunakan kain bersih.

3. Tutup Luka dan Ganti Kasa dengan Rutin

Tutup luka bisul dengan kasa bersih, untuk menghindari luka kotor terkena debu maupun infeksi lain.

Hindari kasa terkena air dan lembab.

Dan jangan lupa untuk mengganti kasa kering dengan kasa baru sekali dalam sehari.

Perlakukan sama untuk bisul yang berukuran lebih kecil, karena luka terbuka bekas bisul dapat menjadi sumber infeksi lain.

4. Konsumsi Makanan Sehat Tinggi Protein

Makanan tinggi protein sangat dibutuhkan selama proses penyembuhan luka.

Protein merupakan nutrisi utama yang sangat diperlukan tubuh.

Asam amino di dalam protein sangat dibutuhkan pada proses pengeringan luka, penutupan luka dan penghentian perdarahan.

Selain protein, proses penyembuhan luka juga membutuhkan peran dari vitamin K untuk proses pengeringan dan mempercepat proses penutupan luka.

Selain itu hemoglobin juga sangat dibutuhkan sebagai pembawa transfer olsigen pada lokasi luka untuk membantu pembentukan sel baru.

Makanan yang banyak mengandung protein antara lain daging hewan, selain itu juga kacang – kacangan banyak mengandung protein nabati.

Secara umum manusia normal dan sehat membutuhkan asupan protein sebesar 0.8 gram per kilogram berat badan setiap harinya.

Sedangkan bagi lansia yang berusia di atas 50 tahun memerlukan asupan protein sebanyak 1 gram per kilogram berat badan setiap harinya.

Lain halnya bagi pasien yang sedang dalam proses penyembuhan luka, karena kadar protein yang dibutuhkan pasien bisa berkembang hingga mencapai 1,5 gram – 2 gram per kilo berat badan setiap harinya.

Bagi pasien dengan luka yang cukup serius, seperti luka infeksi, luka bakar yang serius membutuhkan asupan protein hingga 3 gram per kilogram berat badan setiap harinya.

5. Waspada Alergi Makanan

Bisul dapat pula disebabkan oleh alergi terhadap makanan.

Hindari beberapa makanan yang memicu alergi pada diri Anda untuk mencegah terjadinya bisul.

Beberapa bahan mengandung protein yang mudah menimbulkan alergi berupa bisul antara lain telur unggas, bahan makanan seafood seperti udang serta daging unggas.

Demikian informasi mengenai mengobati bisul dengan mudah.

Menjaga kebersihan tubuh dengan rutin dan menyeluruh akan menghindarkan Anda dari terjadinya bisul yang sangat mengganggu dan menyakitkan. (dedaunan .com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved