Mengintip Prananda Prabowo, Trah Soekarno yang Memilih Musik Cadas, Sang Pemikir Ideologis PDIP
Puisi Ibu Indonesia yang dibacakan Sukmawati meski terdengar syahdu, ternyata mampu menggetarkan banyak orang di tanah air.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Dikutip Grid.ID dari laman Tribun Jabar pada Rabu (04/04/2018), Prananda kini aktif menjadi politikus PDI-P.
Ia dipercaya untuk menjadi Ketua Bidang Ekonomi Kreatif untuk partai tersebut.
Di kalangan elite PDI-P, Prananda dikenal sebagai Man Behind the Dooratau Man Behind the Scene.
Karena ia disebut sebagai sosok pemikir kebijakan politik ideologis yang berada di balik layar PDI-P.
Nanan pernah membuat beberapa pidato politik yang disampaikan oleh Megawati.
Sosoknya mulai muncul menjelang kongres III PDI-P di Bali.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari laman Kompas terbitan 5 April 2010, Nama Prananda mencuat menjelang penyelenggaraan Kongres III PDI-P di Bali, 6-9 April 2010.
Namanya disebut-sebut sebagai penerus kubu ideologis yang mendukung majunya kembali Megawati sebagai ketua umum untuk 2010-2015.
Selama ini, Prananda memang jarang tampil di depan publik.
Ia terlihat cukup pendiam.
Bahkan tak banyak yang mengetahui berapa usianya sebenarnya.
Pada pertengahan tahun 2015, Nanan pernah membuat sesuatu yang heboh.
Hal ini terjadi karena Nanan menyanyikan sebuah lagu berjudul 'Pengkhianat' melalui grup band rock Rodinda.
Jika selama ini ia jarang tampil di layar kaca, kini Prananda muncul dengan grup bandnya.
Menurut penelusuran Grid.ID, Rodinda merupakan sebuah grup band indieyang didirikan oleh Prananda pada tahun 2014.
Nama Rodinda sendiri merupakan sebuah akronim yang memiliki kepanjangan Romantika, Dinamika, Dialektika.
Prananda memang dikenal menyukai aliran musik cadas.
Band asal Inggris, Iron Maiden adalah band favoritnya.
Grup band ini merupakan gabungan dari kecintaannya pada musik dengan ideologi Bung Karno yang selalu ia pegang teguh