Mahasiswa Fakultas Teknik Unsri Tewas Gantung Diri di Rumah Kontrakannya
Mendengar informasi kematian rekannya, sejumlah mahasiswa nampak berduyun-duyun mendatangi rumah sakit.
Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Tarso
Laporan wartawan sriwijaya post, Beri Supriyadi
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Sejumlah mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang indekos di Komplek Perumahan Serai Kelurahan Indralaya Indah Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), mendadak gempar.
Pasalnya, Christian Sinaga (23) mahasiswa semester akhir Fakultas Teknik Unsri ini, Selasa (20/3) pukul 09.00, ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa didalam kamar mandi.
Ironisnya, saat ditemukan Christian Sinaga yang selama ini dianggap cerdas dan pandai bergaul pada bagian lehernya terlilit tali pinggang dan tergantung diatas kusen pintu kamar mandi.
Diduga, mahasiswa Unsri yang berasal dari Desa Lintonnihutak Tapanuli Medan Sumatera Utara ini, tewas lantaran bunuh diri karena saat dibawa ke Klinik Dr Imam di Kelurahan Timbangan Indralaya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuhnya.
Mendengar informasi kematian rekannya, sejumlah mahasiswa nampak berduyun-duyun mendatangi rumah sakit tempat korban disemayamkan.
Namun, motif yang mendasari korban nekad bunuh diri belum diketahui pasti dan pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikkan.
Menurut keterangan dari rekan sekamar indekos korban bernama Romondo (24), akhir-akhir ini Christian Sinaga mengeluhkan sakit demam disertai pusing-pusing kepala.
Korban tidak menunjukkan gelagat bila banyak masalah melainkan selalu nampak riang dan biasa bergaul bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya asal Medan Sumut.
"Selama ini Christian terlihat tidak ada masalah. Tapi, sejak beberapa hari ini memang dia hanya mengeluhkan sakit demam dan pusing," ujar Romondo rekan korban, Selasa (20/3) kepada sripo.
Usai menerima informasi adanya warga yang ditemukan tewas dalam posisi leher tergantung, siangnya Kapolsek Indralaya AKP Bambang Y bersama personil lainnya langsung melakukan identifikasi olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah indekos tempat dimana korban ditemukan tewas tergantung.
Dari hasil olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi dan diperkuat keterangan medis pemeriksaan fisik korban, Kapolsek Indralaya menyimpulkan bila korban tewas murni akibat gantung diri.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Kapolsek.
Disebutkan Kapolsek, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap tubuh korban.
"Tadi pamannya yang berdomisili di Palembang datang kesini (rumah sakit) melihat kondisi jasad korban. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," kata Kapolsek seraya menyebut rencananya jasad mahasiswa Unsri tersebut akan dibawa ke kampung asalnya di Tapanuli Medan Sumatera Utara.
Kapolsek belum bisa memastikan penyeban dan motif yang mendasari korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali pinggang.
"Motifnya masih kita dalami," tutur Kapolsek.