Ini 10 Fakta Tak Terduga CW, Tinggal di Hotel Habiskan Rp 12 M Hingga Rumah Sendiri Tak Terawat
CW merawat kelima anak angkatnya dengan berpindah pindah hotel mewah selama sepuluh tahun terakhir dan biaya penginapannya mencapai Rp 12 miliar.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM - Seorang wanita bernama Candri Winarta alias CW (60) mendadak jadi perbincangan publik.
Seperti diberitakan sebelumnya, ia dilaporkan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) atas dugaan penyekapan dan penyiksaan terhadap anak asuh, M alis FA (14) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.
Hal itu membuat wanita tersebut harus diperiksa polisi selama kurang lebih 7 jam di Unit PPA Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Dia dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik.
Ia membantah telah melakukan penyekapan tersebut dan membeberkan sejumlah bukti.
Baca: Waduh! Sakit Hati Diputus Cinta, Ternyata Ini Penyebab Video Mesum PNS di Lampung Tersebar Luas
Yang menarik dari kasus tersebut, justru CW merawat kelima anak angkatnya dengan berpindah pindah hotel mewah selama sepuluh tahun terakhir.
Dan biaya penginapannya mencapai Rp 12 miliar.
Berikut ini fakta-fakta mengenai Candri Winarta yang dikutip dari Tribunnetwork.
1. Dikenal sebagai dokter dan istri pejabat
Sejumlah warga di Jalan Situaksan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, mengenal Candri Winarta alias CW (60) berprofesi sebagai dokter dan istri dari seorang pejabat sekaligus dokter.
Baca: Setiap Venue Asian Games 2018 Dijaga Petugas PLN 24 Jam
Para tetangga mengenal CW sebagai orang yang serba berkecukupan secara ekonomi sejak tinggal di rumah itu 40 tahun lalu.
"Setahu saya, dulu suaminya pejabat. Dia juga dokter juga. Ya namanya orang dulu kan bisa saja. Pejabat sekaligus dokter," ujar P, tetangga CW yang menolak menyebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Bendungan Hilir, Jakpus, Sabtu (17/3/2018).
P mengaku mengenal CW dan bertetanggaan sejak tahun 1976.
Menurutnya, pada kisaran tahun tersebut, hanya orang orang yang memiliki kedudukan tinggi yang mampu memiliki rumah di kawasan Bendungan Hilir.
Namun menurut pengakuan warga lainnya, Suryadi, hampir seluruh tetangga di Jalan Situaksan mengenal CW sebagai seorang dokter karena dapat menyembuhkan penyakit.
Baca: Dibilang Mirip Krisdayanti, Foto Bripda Ismi Aisyah Kenakan Hijab dan Daster Juga Bikin Greget!
Dan baru belakangan ia tahu CW bukan seorang dokter.

2. Jarang bersosialisasi dengan warga
Menurut P, CW dikenal jarang bertegur sapa dan bersosialiasi dengan para tetangga.
Sepengetahuannya, hanya kepada dirinya CW pernah bertegur sapa. Dan itu pun menggunakan bahasa Belanda.
"Kalau ketemu saya saja pakai bahasa Belanda. Lancar bicaranya. Dia juga kan keturunan Belanda Jawa," uangkapnya.
Baca: Ingat Ikal & Aling Laskar Pelangi? 10 Tahun Berlalu, Begini Penampilannya Sekarang, Bikin Pangling!
3. Mulai mengasuh anak-anak sejak 10 tahun lalu
P tidak mengetahui persis kehidupan awal CW dan suaminya. Hanya lebih sepuluh tahun yang lalu, banyak anak kecil yang hadir dan dirawat oleh CW di rumahnya.
"Tidak tahu sih, dulu suaminya memang pejabat kan. Selama ini hidupnya seperti apa ya tidak terlalu paham. Mungkin dari orang orang yang pernah dibantu. Dia itu baik sekali dari dulu," katanya.
Sepengetahuannya, CW belum pernah bermasalah dengan anak anak kecil yang diasuh di rumahnya. Anak anak tersebut dibebaskan untuk tetap tinggal atau kembali ke orang tua aslinya.
"Kalau ditanya, mereka datang dari mana saja? Saya jujur tidak tahu. Tapi, kalau sudah lama, iya. Ada yang sudah berkeluarga juga anak anak angkatnya dia," tuturnya.
Baca: Skor 5-0 Jadi Kado Laga Kandang ke-50 Juergen Klopp di Liga Inggris
4. Dikenal sosok yang baik
Hal senada juga dijelaskan oleh seorang anak angkat CW, Siti Khodijah (25). Dia sudah sejak tahun 2010 menjadi anak angkat dan akhirnya ikut membantu menjadi pengasuh bersama CW.
Dari pengalaman yang dialaminya, CW merupakan sosok ibu yang mendidik anak anaknya dengan baik.
Ia membantah pemberitaan tentang dugaan penyekepan dan penyiksaan yang dilakukan oleh CW kepada anak angkatnya.
Apalagi, kabar yang mengatakan terdapat satu anak diminta tidur di kamar mandi hotel.
"Tidak itu tidak benar. Saya ikut membantu Oma juga buat mengasuh mereka. Tidak ada memaksa tidur di kamar mandi," tegas Siti di Polda Metro Jaya, Jumat (16/3) malam.
Baca: Lelaki Ini Jadi Perhatian Dunia, Gara -gara Pakai Highheels Saat Bekerja
5. Kondisi rumahnya tak terawat
Debu dan karat menempel di sebagian besar pagar besi pintu masuk serta coretan cat semprot memenuhi sebagian dinding rumah di Jalan Situaksan nomor 5, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (17/3).
Rumah tersebut merupakan milik Candri Widarta atau CW (60), ibu yang diduga menyekap dan menyiksa lima anak angkatnya di hotel berbintang.
Selain dinding rumah terlihat kusam, beberapa tanaman liar tumbuh di depan rumah.
6. Sudah tidak ditinggali sejak 2012
"Ya, ini rumah Bu Candri," ujar seorang warga sekitar, Suryadi.
Ia menceritakan, rumah CW tidak lagi ditempati sejak banjir besar terjadi di kawasan Benhil pada 2012 lalu.
"Dibiarin kosong saja," ucapnya.
Baca: Diserempet Truk Batu Bara, Erlan Tewas Ditempat
Sebelum 2012, CW bersama dengan beberapa anak angkat lainnya tinggal di rumah tersebut. Dan rumah itu terlihat ramai dengan suara anak kecil meski si empunya rumah jarang sekali bertegur sapa dengan tetangga.
Setelah banjir melanda Benhil pada 2012, CW bersama sejumlah anak angkatnya memilih tinggal di sebuah apartemen di Slipi, Jakarta Barat.
"Tetapi, setelah banjir, setahu saya, dia sama anak anaknya tinggal di Apartemen Slipi," jelasnya.
7. Rumahnya akan dijual
Baru sekitar seminggu terakhir ada seorang penjaga sekaligus yang merapikan perabotan di rumah tersebut.
Penjaga rumah tersebut memberitahukan warga jika rumah CW itu akan dijual.
"Setahu saya sih memang ada yang beresin sekarang. Soalnya, mau dijual. Tapi enggak tahu, jadi apa enggak?" ucapnya.
Baca: Sering Down, Smartfren Tambah BTS Untuk Mendukung Streaming SFC TV
Seorang pria yang mengenakan baju kuning tidak berani banyak bicara saat Tribun menyambangi rumah CW itu.
Dia mengaku hanya diminta oleh pihak gereja untuk merapikan rumah milik CW.
"Baru dua minggu disuruh ke sini sama Gereja," ujarnya seraya masuk kembali ke dalam rumah.
8. Dilaporkan atas tuduhan kekerasan
CW dilaporkan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ke Polda Metro Jaya atas dugaan kekerasan yang dilakukan terhadap satu dari lima anak angkatnya, M alias FA (14) yang tinggal bersamanya di hotel bintang lima, Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.
FA bisa sampai ke LPAI karena setelah kabur dari CW, dia bertemu dengan bekas tetangganya, Rohana. Dan selanjutnya dia diantar oleh seorang ibu yang berniat mengashnya, Rini, ke LPAI.
Baca: Sebelum Tertangkap Karena Narkoba, Roro Fitria Ternyata Praktek Pose Ala Nyi Roro Kidul
9. Selama 10 tahun tinggal di hotel
Justru kepolisian melihat ada sisi lain yang menarik dari laporan kasus ini. Sebab, CW bisa menghindupi dan merawat kelima anak angkatnya dengan tinggal dari satu hotel berbintang ke hotel berbintang lain di ibukota Jakarta dalam sepuluh tahun.
Dalam kurun waktu itu, CW dan anak anak angkatnya pernah tinggal Twin Plaza Hotel, Hotel Peninsula, dan sejak 2015 mereka pindah ke Hotel Le Meridien dengan biaya menginap Rp 3 juta per malam.
Diperkirakan CW menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar untuk membayar biaya penginapan dua kamar yang dipesannya selama jangka waktu tersebut.
Baca: Lebih dari 700.000 Aplikasi jahat, Diberantas Google dari Play Store
10. Bantah lakukan kekerasan
WC diperiksa sebagai saksi terlapor di Subdit Renakta Polda Metro Jaya pada Jumat kemarin, 16 Maret 2018. Dia diperiksa selasa tujuh jam.
Kepada wartawan, CW membantah dirinya melakukan penyekapan dan penyiksaan terhadap anak angkatnya, FA.
Ia mengaku sempat stres dan sering pingsan karena diberitakan melakukan perbuatan jahat terhadap anak angkatnya itu.
Baca: Sebelum Tertangkap Karena Narkoba, Roro Fitria Ternyata Praktek Pose Ala Nyi Roro Kidul
Ia mengaku semula tinggal bersama anak angkatnya di rumah miliknya di Benhil, Jakarta Pusat. Namun, akhirnya ia memutuskan meninggalkan rumah itu karena terjadi besar pada 2012.
Ia mengaku memilih membawa anak anak angkatnya untuk tinggal di hotel berbintang karena alasan kemanusian.
Menurut CW, sumber utama pendanaannya untuk menginap bertahun tahun adalah dari donasi gereja dan pekerjaannya sebagai seorang stigmata atau orang yang dapat menyembuhkan penyakit secara tradisional dalam ajaran Kristen Katolik.
"Ahli pengobatan tradisional. Pengobatan stigmata di Katolik ada," ujarnya.