Sempat Bersitegang dengan Polisi, Ratusan Mahasisiwa Geruduk Kantor DPRD Sumsel. Ini Teriakan Mereka

Ratusan mahasiswa datang memadati lapangan DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (15/3/2018).

Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Reigan Riangga
SRIWIJAYA POST/WAHYU KURNIAWAN
Perwakilan aliansi BEM se Sumsel saat berdiskusi bersama Kapolresta Palembang di halaman DPRD Sumsel. Kamis (15/3). 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ratusan mahasiswa datang memadati lapangan DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (15/3/2018).

Mereka datang secara beramai-ramai dengan menggeruduk kantor wakil rakyat yang tertletak di Simpang lima Jalan Radial tersebut.

Sebanyak kurang lebih 600 mahasiswa yang terdiri dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ada diseluruh Sumsel menyuarakan aksi mereka.

"Hanya ada satu kata Lawan," teriak para mahasiswa yang ikut aksi damai tersebut.

Baca: Minta Bebaskan Asrianda dan Barang Bukti, LSM dan Mahasiswa Demo di PN Muaraenim. Ini Tuntutannya

Dengan ikat kepala bertuliskan tolak impor dan tolak kenaikan BBM serta sorak-sorak tuntutan dengan kata-kata yang membakar semangat para mahasiswa untuk tetap berorasi.

Nyanyian lagu mahasiswa berkumandang dengan lantangnya di pe;ataran gedung.

Namun sayang, sempat terjadi bentrok antara mahasiswa dan pihak kepolisian karena mencoba masuk ke dalam ruangan DPRD, mereka mencoba mendobrak barikade kepolisian yang ada dikantor perwakilan rakyat tersebut.

Beruntung, aksi tersebut berhasil diredam oleh pihak Polresta Palembang dengan cara negosiasi.

Aliansi mahasiswa tersebut menuntut DPRD Sumsel, diantaranya: mempertanyakan mengapa terjadinya kenaikan BBM subsidi dan kelangkaan, kemudian menolak DPRD melakukan impor dan melepaskan aktivis lingkungan yang ditangkap oleh pihak keamanan negara serta mendesak DPRD mencabut Mou TNI-Polri tentang pengamanan aksi masa.

Meski belum ada kepastian dari pemerintah tentang kelangkaan premium yang sedang terjadi, hal ini dirasa seperti disengaja agar rakyat membeli BBM non subsidi dengan harga yang naik Rp 200 rupiah.

Baca: Siapkan 64 Titik Destinasi, Palembang Jadi Tujuan Wisman dan Wisnus. Ini 14 Pariwisata Unggulannya

Trisno, Selaku Presiden Mahasiswa Unsri, mengatakan tuntutan yang mereka suarakan karena masalah yang ada di Indonesia dan Sumsel.

Untuk itu, ia berharap segala masalah yang ada dapat diselesaikan secara cepat dan rakat dapat menikmati isi yang ada di negara dengan harga yang murah dan menuntut menyuarakan pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat.

"Kita melakukan aksi damai dengan tuntutan yang ada, ini sebuah permasalahan negara kita harus perjuangkan rakyat," jelasnya saat diwawancarai seusai aksi massa.

Selain itu, mereka meminta DPRD sumsel untuk melakukan build up pelepasan aktivis lingkungan yang ditangkap karena membela rakyat kecil dan lingungkan mereka di daerah Sukaharjo, Jawa Tengah.

Serta mendesak DPRD untuk cabut Mou TNI-Polri tentang pengamanan aksi masa.

"BBM naik, aktivis lingkungan ditangkap, kita minta DPRD juga menghapus Mou TNI-Polri tentang pengamanan aksi masa karena menyalahkan nilai reformasi 20 tahun lalu, tugas DPRD itu mensejahterakan rakyat bukan mengsensarakan rakyat," ujarnya.

Baca: Kapolda Sumsel Bikin Heboh Pegawai BPN Kota Palembang dan Warga Pemohon Sertifikat Tanah

Ia melanjutkan, bahwa akan ada aksi lanjutan dengan skala masa yang lebih besar dalam waktu secepatnya, mereka juga berharap kepolisian melindungi mereka dan mengayomi para aksi massa sebagai mana fungsinya.

"Tadi ada seorang sekretaris DPRD diskusi dengan kita, itu hanya argumen mereka saja atau lebih tepatnya hanya janji dan kita akan menanti janji mereka dengan aksi damai selanjutnya," jelasnya.

Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono mengatakan kericuhan dorong-mendorong antara mahasiswa dan polisi hanya miss komunikasi saja dan apabila ada provaktor akan diselidiki secara mendalam.

"Kalau memang benar ada provokatornya akan kita selidiki lebih dalam, untuk personil yang kita turunkan sekitar 250 polisi untuk mengamankan aksi ini," jelasnya.

Ia juga berharap untuk aksi-aksi selanjutnya agar tidak terjadi kerusuhan lagi dan damai dengan sesungguhnya, karena sebentar lagi akan ada pesta demokrasi di Sumsel serta perhelatan akbar seperti Asian Games.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved