Mimpi Indah Wanita di Lahat Ini Pupus, Berikut yang akan Dilakukan Pemerintah
Mimpi indah tersebut hancur akibat kenyataan air sudah membasahi tubuh dan memaksa mata terbuka.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Pitria Tiningsih
Laporan wartawan SRIPOKU.COM, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT - Bermimpi indah menjadi keinginan setiap orang saat tidur.
Namun betapa miris saat mimpi indah tersebut hancur akibat kenyataan air sudah membasahi tubuh dan memaksa mata terbuka.
Hal ini terjadi pada warga Desa Gunung Kembang, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Rabu (14/3).
Rita, salah satu warga mengatakan, terpaksa harus bangun lebih awal dari lelapnya tidur.
Warga sontak terbangun saat luapan air sungai Kikim mulai menyeruak masuk ke dalam rumah sekira pukul 03.00 WIB.

Baca:
Berbakat Nyolong Duit di ATM, Ini Dia Tuyul Elektronik yang Meresahkan itu
Para Investor Berbondong-bondong Berinvestasi di Palembang. Jasa Ini Paling Banyak Diminati
Kepanikan warga lain pun semakin menjadi tatkala luapan Sungai Kikim semakin menjadi-jadi.
"Sejak Selasa (13/3) kami memang sudah was-was. Sebab hujan turun cukup lebat," ujarnya.
Tak kurang, 53 rumah terendam.
Wargapun tidak bisa menyelamatkan khususnya perabotan.
"Nah, pas dini hari kami sedang tertidur tiba tiba kaget air sudah mulai basahi kaki,"ujarnya.
Sejak itu, warga mulai bangun dan berupaya meninggikan barang barang.
Dituturkanya, beruntung air tidak sedahsyat tahun 2016.
"Langganan setiap hujan dengan intensitas tinggi sungai Kikim meluap rumah warga kebanjiran, "tuturnya.
Kades Gunung Kembang, Sarkoni mengatakan, akibat luapan sungai Kikim 53 rumah warga terendam.
Tak hanya itu, air juga sempat menggenangi jalan Lintas Sumatera yang berdampak kendaraan tidak bisa melintas.
Akibat banjir aktifitas warga sempat lumpuh total.
Warga tidak bisa pergi ke kebun, sekolah dan kerja lantaran harus membersihkan rumah.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya saja rumah warga terendam hingga tidak bisa beraktifitas," ujarnya.
Saat ini warga yang rumahnya terendam banjir kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumur yang menjadi andalam warga dimasukki air sungai.
Dirinya sendiri berharap adanya bantuan pemkab Lahat agar bisa membanti melakukan penyedotan.
"Kita juga berharap usulan kita untuk dibangunkan tembok segera diwujudkan. Sebab sungai Kikim selalu meluap dan jadi langganan banjir," katanya.
Permukaan aliran sungai sejajar dengan pemukiman warga jika air meninggi maka dipastikan akan menggenangi rumah warga.
Sementara, Plt Bupati Lahat, Marwan Mansyur, SH MM menuturkan, selain sudah mengintruksikan Dinas Pol PP mendatangkan mesin sedot air.

Ia juga telah meminta SKPD terkait untuk memantau warga yang rumahnya terendam termasuk kondiai jiwa.
Baca:
Kata Cinta Ratu Nansya, Roby Geisha Satria Menolak Dicium Setelah Ibunya Teriak Begini
Pakai Crop Top Bareng Sahabat, Mendadak Perut Nia Ramadhani Jadi Sorotan, Ya Ampun Bisa Gitu?
"Alhamdulillah sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa. Hanya saja, warga minta mesin penyedot,"ujarnya saat didampingi Kadis Kominfo Lahat, Agustiar Effendy.
Terkait pembangunan tembok sendiri Marwan berjanji akan mengkoordinasikan dan menyusuri usulan yang diajukan warga.
Diakui Marwan, warga desa Gunung Kembang menjadi langganan banjir dampak luapan sungai kikim.
"Saya juga sudah meminta agar para camat, perangkat desa waspada dn aktif melaporkan jika terjadi bencana," jelasnya.
Sehingga bisa diantisipasi dan cepat diberikan pertolongan.
"Terlebih saat ini sedang musim hujan," ujarnya.