Berbakat Nyolong Duit di ATM, Ini Dia Tuyul Elektronik yang Meresahkan itu
Bagaimana mungkin uang yang diyakini aman berada di bank bisa raib dalam jumlah yang bahkan sangat fantastis.
SRIPOKU.COM - Hilangnya uang dalam rekening nasabah menjadi keresahan masyarakat akhir-akhir ini.
Masyarakat bingung bagaimana mungkin uang yang diyakini aman berada di bank bisa raib dalam jumlah yang bahkan sangat fantastis.
Nominal yang berkurang bervariasi antara Rp 500 ribu hingga Rp10 juta.

Baca:
Guru Non-PNSD Dapat Angin Segar, ini dia Kabar Gembiranya
Pengendara Diharapkan Berhati-hati Melintas di Jalur Muaradua - Ranau. Bahaya Ini Mengintai!
Nasabah baru menyadari kejanggalan itu ketika transaksi penarikan di ATM gagal atau menerima pesan singkat pemberitahuan transaksi debet yang tidak pernah dilakukan.
Dilansir dari Kompas.com dan Tribun.news, Dadi Kusnadi, Kepala Cabang BRI Kediri menduga penyebab masalah itu adalah tindakan skimming.
Dadi Kusnadi, Kepala Cabang BRI Kediri menduga penyebab masalah itu adalah tindakan skimming.
Ini dia fakta mengenai skimming.
1. Proses pencurian uang dengan modus skimming ATM ini sebenarnya adalah fenomena global.
Dilansir dari tycois.com, skimming menjadi kejahatan industri elektronik yang tumbuh cepat karena sangat menguntungkan pencuri dengan risiko tertangkap yang rendah.
2. Skimming memerlukan WiFi Pocket Router lengkap dengan kamera yang dimodifikasi mirip penutup PIN pada mesin ATM.
3. Kemudian data stripe pada ATM akan dikirim secara nirkabel ke pencuri yang biasanya menggunakan laptop di area terdekat.
Data tersebut kemudian dapat diduplikat untuk dikloning pada kartu ATM kosong. Kartu baru ini memungkinkan para pencuri untuk mengeluarkan uang dari rekening debet.