Pengobatan Alami
Saraf Terjepit, Benarkah Bisa Diatasi dengan Kolang-kaling?
Semenjak tehnologi informasi berkembang dengan pesat, berbagai pesan bisa disampai kepada masyarakat.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin

Saraf Terjepit, Benarkah Bisa Diatasi dengan Kolang-kaling?
SRIPOKU.COM -- Semenjak tehnologi informasi berkembang dengan pesat, berbagai pesan bisa disampai kepada masyarakat.
Dan dari berbagai pesan itu ada yang benar dan ada juga yang hoaks.
Tidak terkecuali berbagai informasi yang berkaiatan dengan penyakit, kesehatan, pengobatan dan serta informasi pengobatan gerbal --nonkimiawi.
Dan salah satu infomasi yang kembali beredar secara berantai di media sosial terkait isu kesehatan.
Kali ini disebutkan bahwa saraf terjepit tak perlu pengobatan dokter, tapi cukup dengan mengonsumsi kolang-kaling.
Seperti dirilis globalherbal-solusi.blogspot.com , dalam pesan berantai yang beredar tersebut, dikatakan bahwa kolang-kaling memiliki kandungan gelatin yang bisa diolah tubuh untuk menyintesis kolagen.
Kolang-kaling juga dikatakan mengandung albumin yang merupakan protein plasma tubuh.
Asupan ini pun mengandung serat untuk membantu pencernaan bekerjasama dengan gelatin serta mineral kalium, kalsium, fosfor serta besi yang dikandungnya.
'Wow, luar biasa Allah yang telah membuat buah ajaib kolang-kaling.
Seharusnya saya operasi serta menghabiskan banyak uang. Dokter bilang penyakit saya adalah HNP atau saraf kejepit.
Teman-temanku ini artikel bagus untuk tulang tua kita. Selamat mencoba, kolang-kaling, khususnya untuk orang tua yg telah berusia di atas 50 tahun, yang terkadang menjumpai masalah pada tulang; lutut tidak dapat ditekuk; sakit lutut jika berdiri atau jalan.'
Berbagai pendapat pun bermunculan.
Seperti tanggapan, dr Andri Primadhi, SpOT dari Divisi Foot and Ankle Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menyebutkan bahwa kolang-kaling tidak dapat digunakan untuk pengobatan.
"Kolang-kaling telah diteliti memiliki kandungan zat yang berguna sebagai antioksidan dan anti-aging.
Sebagai suplemen makanan dapat saja bermanfaat untuk kesehatan tulang dan sendi, namun untuk dapat digunakan sebagai pengobatan, masih memerlukan penelitian antara lain terkait pengujian terhadap manusia dan dosis yang diberikan," tutur dr Andri kepada detikHealth.
Menurut dr Andri, saat ini memang sedang tren menyebarkan broadcast message di media sosial, termasuk mengenai isu kesehatan.
Banyak testimonial pengguna makanan tertentu yang mengklaim dapat menyembuhkan banyak penyakit. Ia berpesan supaya masyarakat tidak begitu saja menerima karena banyak dari info-info tersebut yang juga tidak benar dan tanpa dasar.
"Pada akhirnya yang seperti ini bisa membahayakan, karena kadang ada embel-embel 'tidak perlu lagi ke dokter'," imbuh dr Andri.
Suatu keluhan dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan penyebab penyakit, sehingga sebaiknya keluhan yang ada diperiksakan ke dokter.
Dengan begitu, bisa dilakukan pemeriksaan dan diagnosis yang lebih tepat.
Sehingga pasien juga akan mendapatkan pengobatan yang benar. "Jangan hanya mengobati sendiri karena sebagian penyakit bisa fatal apabila terlambat ditangani," pesannya.
Namun pendapat berbeda pun ikut meramaikan berbagai pesan terkait manfaat dan khasiat kolang kaling.
Menurut sumber tersebut, faedah kolang-kaling telah di teliti oleh peneliti Belanda sejak zaman penjajahan dulu.
Mereka tertarik karena di pedesaan Indonesia, rata rata orangtua sering konsumsi buah atap ini & mereka jarang memiliki masalah tulang.
Rata rata permasalahan pada orangtua yaitu sistem penuaan jaringan ikat yang dibangun oleh Kolagen yang ada pada Kulit, Otot, Tulang, Rambut & Kuku.
Sementara Kolang kaling memiliki kandungan Gelatin yang bisa diolah oleh tubuh untuk mensintesa Kolagen.
Kolang-Kaling juga memiliki kandungan Albumin yang yaitu Protein Plasma tubuh kita yang mencapai 60%.
Kolang-Kaling memiliki kandungan serat untuk membantu pencernaan bekerja sama dengan Gelatin & Mineral, Kalium, Kalsium, Fosfor & Besi yg dikandungnya.
Dan berebagai testimoni pun mengemuka diberbagai Medsos.
Seperi pengakuan yang pernah menkonsumsi Kolang-kaling.
"Sekitar awal Nopember 2013 saya dapat informasi bahwa ada orang makan Kolang Kaling setiap hari 2×8 biji, kuat berlutut berjam2 tanpa rasa sakit.
Terus saya memperoleh broadcast di bawah ini.

Mulai sejak th. 2006 tulang pinggang saya merasa sakit, duduk lama akan merasa sakit, berdiri lama sakit, terutama waktu menggendong anak & waktu tidur tengkurap sakitnya bukan main.
Sekitar 2 bulan lalu saya makan Kolang-Kaling dengan cara teratur, 10 buah setiap hari.
Alhamdulillah, setelah sekian hari rasa sakit berkurang & sekarang ini nyaris hampir tidak ada lagi rasa sakit di pinggang.
Ibu mertua juga makan, tadinya jari-jarinya susah & agak sakit bila digerakkan.
Sekarang ini, jauh lebih baik.
Terlepas pro kontra, apapun bisa dijadikan obat kalau dilandasi keyakinan. Kalau Allah berkehendak, air putih pun bisa berfungsi sebagai obat.