Meletusnya Gunung Api Toba

Gunung Toba Meletus Picu Musim Dingin di Afrika

Indonesia yang kaya dengan kekayaan alam nan indah termasuk ratusan gugusan gunung yang menjulang tinggi mempunyai catatan sejarah .

Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Kompas.com
ilustrasi gunung berapi(bbc.com) 

Lingkaran perubahan kimia magma yang terdapat pada kristal kuarsa vulkanik hanya membentang beberapa mikrometer.

Butuh kecermatan dalam menganalisis sehingga dinamika magma bisa terungkap.

Budd dan tim mengungkap, lingkaran kristal mengandung proporsi isotop 180 yang lebih rendah dibandingkan dengan isotop 160 yang lebih ringan.

"Rendahnya perbandingan isotop 180 terhadap 160 menandakan bahwa sesuatu dalam sistem magma berubah drastis sebelum terjadinya erupsi besar," ujarnya.

Mengapa bisa begitu? Penjelasannya adalah adanya magma yang meleleh dan berasimilasi dengan bebatuan di sekitarnya dalam jumlah besar.

Jenis batuan ini juga sering mengandung banyak air, yang mungkin dilepaskan ke dalam magma, memproduksi uap dan meningkatkan tekanan gas di dalam ruang magma.

"Tekanan gas membuat magma dengan cepat memecah kerak yang berada di atasnya, mengirimkan ribuan kilometer kubik magma ke atmosfer," ungkap Frances Deegan, peneliti lain yang terlibat.

Itulah yang menyebabkan letusan Toba begitu besar.

Pemandangan Danau Toba di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.  Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang tercipta dari hasil letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) pada 75.000 tahun silam.
Pemandangan Danau Toba di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang tercipta dari hasil letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) pada 75.000 tahun silam. (KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES)

Letusan sebesar Toba jarang terjadi.

Namun, manusia tetap harus bersiap-siap.

"Mudah-mudahan masih ribuan tahun lagi, tetapi faktanya ini hanya soal waktu sebelum letusan dahsyat berikutnya, bisa di Toba, Yellowstone (Amerika Serikat), atau tempat lain.

Kita berharap, kita akan lebih siap dengan itu," ujar Deegan.

Sebelumnya, Ivan Koulakov dari Siberian Branch of the Russian Academy of Sciences melakukan penyelaman di Danau Toba yang dulunya merupakan lokasi Gunung Toba.

Koulakov dan timnya ingin mencari tahu alasan besarnya volume magma yang dihasilkan Toba dan lamanya jarak antar-letusan.

Koulakov mengembangkan model berdasarkan data seismik. Mereka menemukan bahwa gunung berapi memiliki tempat penyimpanan magma yang besar.

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved