Pemilihan Walikota Palembang
Tak Ambil Pusing Bakal Disanksi Partai, Ini Alasan Eddy Santana Putra Dukung Pasangan SADAR
Saya walikota Palembang 10 tahun 2003 sampai dengan 2013. Saya lebih mengetahui dan paham bagaimana mengelola pemerintahan
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
"Dikatakan pribadi iya, yang jelas ini keputusan tim ESP yang di dalamnya ada masyarakat Palembang," ujarnya.
Eddy menilai apa yang dilakukannya semata-mata untuk kota yang ia cintai.
Bahkan menurutnya, ia mengerti apa yang harus dimiliki Kota Palembang, terutama pemimpin.

"Saya walikota Palembang 10 tahun 2003 sampai dengan 2013.
Saya lebih mengetahui dan paham bagaimana mengelola pemerintahan, membangun manusianya serta fisik kotanya.
Jadi saya ingin Kota Palembang memiliki pemimpin yang memiliki kecerdasan intelektualnya, emosional, dan sosial terkait visi kedepan," ujarnya.

Eddy mengaku apa yang selama ini ia berikan untuk Kota Palembang merupakan murni keinginannya untuk menjadikan Kota Palembang sebagai salah satu kota termaju di Indonesia dan menjadi kebanggan warganya.
"Saya sangat meyakini dan ikut menjamin mereka kepada masyarakat Palembang bahwa pasangan (SADAR) lah yang terbaik untuk dipilih oleh masyarakat Palembang," ungkapnya.
Mengenai sanksi yang akan diberikan oleh partai berlogo banteng, Eddy pun menanggapi dengan enteng.
Eddy tidak mau ambil pusing dengan pemberitaan sebelumnya mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepadanya.
"Oh siapa yang ngomong. Gantanda ya. Gak apa-apa," ujarnya singkat.