Sampah di Palembang Bakal Disulap Jadi Tenaga Listrik

idak lama lagi gunungan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan akan disulap me

Penulis: Siti Olisa | Editor: Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
TETAP BERTAHAN - Meski penghasilannya 20 ribu perhari dari memulung di TPA Sukawinatan Yanti(66) tetap semangat dalam mencari barang bekas, Minggu (31/12/2017) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Tidak lama lagi gunungan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan akan disulap menjadi energi listrik.

Pasalnya bulan ini, incenerator, alat pembakar sampah dengan temperatur tinggi ini akan hadir di Palembang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, Faizal  mengatakan, pemanasan sampah menggunakan incenerator akan menghasilkan abu karena dibakar di suhu yang tinggi.

Tidak hanya abu, hasil pembakaran ini juga akan menghasilkan partikulat dan panas.

Gas yang dihasilkan harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer.

"Energi panas yang dihasilkan inilah yang akan digunakan sebagai energi pembangkit listrik.

Rencananya, energi listrik ini akan dijual ke PLN, namun masih tahap diskusi.

Begitupun soal harga, masih dibicarakan," ujarnya,  Selasa (6/2/2018).

Baca: Astaga, Ibu ini Nekat Seret Anak Dijalanan Pakai Sepeda Motor, Alasannya Bikin Netizen Geleng-geleng

Baca: Jembatan Kelekar di Prabumulih Selatan Nyaris Putus . Ini Penyebabnya

Faizal mengatakan dengan diterapkan inovasi ini, Palembang menjadi kota pertama di Indonesia yang melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah.

"Palembang menjadi kota pertama yang masuk dalam peraturan presiden no 18 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah," ujarnya.

Hal ini terjadi karena Palembang dianggap siap  menerapkan incenerator ini dengan menggandeng para profesor di Universitas Sriwijaya Palembang.

Dengan insinerator ini bisa mengurangi volume sampah hingga 95-96 persen, tergantung komposisi dan derajat recovery sampah.

Baca: Polda Sumsel Gagalkan Peredaran 20 Kg Sabu Asal Aceh di Kawasan Seberang Ulu, Ini Tiga Tersangkanya!

Baca: Sudah Ditetapkan Tersangka, Zumi Zola Disebut Tak Perlu Mundur sebagai Gubernur Jambi, Ini Alasannya

Ini berarti insinerasi tidak sepenuhnya mengganti penggunaan lahan sebagai area pembuangan akhir, tetapi insinerasi mengurangi volume sampah yang dibuang dalam jumlah yang signifikan.

"Insinerasi memiliki banyak manfaat untuk mengolah berbagai jenis sampah seperti sampah medis dan beberapa jenis sampah berbahaya di mana patogen dan racun kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi," ujarnya.

Ditambahkan Walikota Palembang, H Harnojoyo, kemampuan incenarator bisa membakar 1000 ton sampah perhari. Produksi sampah di palembang mencapai 700-800 ton perhari, artinya sampah bisa tuntas atau bisa masuk kategori "zero waste".

Baca: Wow! Performa Sriwijaya FC Makin Apik, Permintaan Jersey Meningkat 125 Persen

Bahkan nantinya sampah dari kabupaten atau kota lainnya yang terdekat bisa dibuang juga di Palembang untuk dibakar dan dijadikan energi pembangkit listrik.

"Dengan adannya teknologi ini Palembang menjadi kota yang tidak ada lagi sampah yang dibuang melainkan sampahnya menjadi bermanfaatkan karena bisa digunakan untuk menghasilkan listrik," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved