Mengungkap di Balik Aksi Kartu Kuning Jokowi, Ada Skandal atau Aksi Nyata. Bandingkan UGM - UI

Aksinya membunyikan sempritan dan mengacungkan 'kartu kuning' usai Presiden RI Joko Widodo pidato di Kampus UI menjadi sorotan.

Editor: Candra Okta Della
Kolase Sriwijaya Post/Net/IST
presiden jokowi dapat kartu kuning 

"Kudu liat fakta juga bro, jarang atau bahkan gak pernah mahasiswa yg ingin mengkritisi pemerintah di jamu dgn baik", boro boro di undang ke istana negara, nyamperin pas demonstrasi saja tidak. Jadi wajar jika mahasiswa cari momentum termasuk seperti yg di lakuin @zaaditt , tapi ya itu pendapatku," tulis pemilik akun @fauzanpamenan.

Mengapa UI dan UGM Dibanding-bandingkan?

Heboh membanding-bandingkan kampus UI dan UGM terkait permasalahan gizi buruk di Asmat, Papua, rupanya muncul karena beberapa hari sebelum aksi kartu kuning tersebut, kampus UGM terjunkan langsung aksi nyata peduli Asmat.

Dilansir TribunStyle.com dari TribunJogja.com, Universitas Gadjah Mada (UGM) tunjukkan kepeduliannya dengan mengirim Disaster Response Unit (DERU) ke Agats, Asmat, Papua.

Mereka ke Papua dalam misi membantu penanganan masalah gizi buruk.

Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Rachmawan Budiarto memaparkan hingga saat ini total yang meninggal dunia di Kabupaten Asmat adalah 70 orang yang terdiri atas 66 orang karena campak dan 4 orang karena gizi buruk.

Atas dasar itu, tim dari UGM ini akan bersinergi dengan pemkab setempat, Kemenkes dan TNI dalam penanganan masalah gizi buruk dan berbagai dampaknya.

Di sana mereka aktif rapat koordinasi dengan Satgas yang dipimpin oleh Danrem serta Bupati, melakukan diskusi dengan pemkab, TNI dan Kemenkes, dan terjun langsung di beberapa distrik.

"Bahkan tim UGM juga memasang sistem sel surya 200 Wp di Puskesmas setempat yang belum ada listrik PLN guna menunjang operasional layanan kesehatan," ujar Rachmawan saat dihubungi Minggu (28/1/2018).

Saat diminta menggambarkan keadaan di sana, Rachmawan mengatakan sarana transportasi di Timika - Agats yang sangat terbatas.

PLN juga baru menjangkau dua dari 23 distrik yang ada.

Namun demikian, ia melihat penanganan kondisi darurat yang dilakukan oleh pemkab, TNI, Polri, Kemenkes, gereja, unsur adat, LSM, serta sejumlah institusi, lembaga lainnya telah berjalan baik

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat UGM, Nanung Agus Fitriyanto, mengatakan ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan di Agats.

Rekomendasi itu antara lain dukungan sistemik komprehensif kepada Kabupaten Asmat sebagai tindaklanjut penanganan kondisi darurat ini.

Pihak UGM pun tengah menyiapkan tim UGM selanjutnya dalam jumlah yang lebih besar untuk program multidisiplin jangka menengah.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved