Inilah Keutamaan Menjenguk Orang Sakit, dan Hukum Unggah Foto Bersama Orang Yang Sakit

Dan orang yang dijenguk itu juga bisa siapa saja, mulai dari keluarga, tetangga, ulama bahkan orang yang telah membenci kita.

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis

SRIPOKU.COM-- Menjenguk orang sakit merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan, karena dapat menjadi penghibur bagi orang yang sakit tersebut, dan memberi motivasi baginya untuk sembuh.

Karena Islam sangat mengajurkan agar setiap orang buat berempati kepada sesamanya, seperti menjenguk ketika seseorang terkena bencana seperti sakit ataupun musibah kematian.

Adapun anjuran ini terdapat dalam beberapa hadits.

d

dan orang yang dijenguk itu juga bisa siapa saja, mulai dari keluarga, tetangga, ulama bahkan orang yang telah membenci kita.

"Hak orang muslim atas orang muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazahnya, mendatangi undangannya, dan mendoakannya ketika bersin." (hadits sahih Muttafaq 'alaih dari Abu Hurairah r.a.)

Menjenguk orang yang sakit mempunnyai keutamaan yang begitu besar yaitu didoakan oleh 70.000 malaikat pada hari itu juga.

Karena menjenguk orang yang sakit tersebut dapat menumbuhkan semangat, motivasi bagi orang yang sakit.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Karena dengan dengan kehadiran orang yang menjenguknya, ia mendapatkan suatu kekuatan energi yang begitu luar biasa untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Itulah mengapa Rasulullah sangat menganjurkan kepada umat islam untuk menjenguk saudaranya yang sakit.

Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah seorang penyeru dari langit (malaikat), 'Bagus engkau, bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan tempat tinggal di dalam surga."

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Dan Rasulullah bersabda yang artinya:

Beliau (Rasulullah SAW) bersabda: "Jika seseorang berkunjung kepada saudaranya yang muslim (yang sedang menderita sakit), maka seakan-akan dia berjalan-jalan di syurga hingga duduk. Apabila sudah duduk, maka dituruni rahmat dengan deras. Apabila dia berkunjung di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo'akan-nya agar mendapat rahmat hingga sore hari. Apabila dia berkunjung di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo'akannya agar diberi rahmat hingga pagi hari". (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Selain keutamaan menjenguk orang sakit tersebut diatas, ada beberapa keutamaan lainnya, seperti berikut ini:

Ilustrasi

1. Orang yang sakit tersebut akan merasa diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, merasa dicintai dan diharapkan agar segera sembuh dari sakitnya.

Hal inilah yang dapat menenangkan dan mententramkan hatinya.

2. Dapat menimbulkan semangat bagi orang yang sakit, karena dapat kekuatan batin yang didapat khusus dari orang yang menjenguknya.

3. Bagi orang yang menjenguk tersebut dapat mengetahui apa-apa saja yang dapat diperlukan oleh orang yang sakit, hingga dapat membantu meringankannya.

a

4. Orang yang menjenguk akan mendapat pelajaran atau hikmah dari penderitaan yang di alami oleh orang yang sakit tersebut.

5. Mendoakan orang yang sakit

Itulah beberapa manfaat yang dapat kita terima saat menjenguk orang yang sakit.

Lalu, bagaimana jika menjenguk orang yang sakit dengan berfoto bersama dengan orang yang sakit tersebut dan mengunggahnya ke media sosial, dan bagaimana pula hukumnya?

Sering kali kit alihat bagaimana tingkah para penjenguk orang yang sakit yang mengambil gambar orang yang sakit tersebut lalu mengunggahnya ke media sosial hingga diketahui oleh banyak orang.

jenguk

Foto yang diunggah dan dipublikasikan tersebut seperti saat ia sedang terbaling lemah, bertelanjang dada, bahkan tak sedikit yang membuka auratnya ditambah dengan cairan infus yang melekat di tangannya atau hidung bahkan mulut.

Islam sangat menghormati pribadi seorang, memuliakan manusia dan juga menjamin terlindunginya hak yang menyangkut kehormatan pribadinya.

Tercantum bila pribadi tersebut menyangkut dosa personal ataupun aib yang lain.
Suatu hadits menegaskan:

s

“Barangsiapa menutup (aib/cacat) seseorang muslim hingga allah hendak menutup aibnya di dunia dan juga akhirat. ” (HR. Muslim)

Karena bisa jadi orang yang sakit tersebut tidak menginginkan gambar tentang kondisi pribadinya saat sakit seperti merintih, terbaring lemah, tak berdaya tersebar luas di media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp, instagram, bbm, ataupun media sosial lainnya.

Walau dia mengetahui banyaknya ungkapan simpati dan juga doa yang mungkin sampai ribuan setelah melihat foto atau video yang diunggah tersebut, tapi hal itu bukan langsung tertuju kepadanya melainkan kepada pribadi orang yang telah mengunggah foto tersebut.

Mungkin ada sebagian orang yang sakit tersebut tidak rela ditonton oleh banyak orang dalam suasana yang terbilang buruk tersebut.

Para penjenguk barangkali bermaksud baik dengan mempublikasikan photo orang sakit, bukan pamer kesalehan sosial, tetapi lagi menggalang solidaritas dan juga doa dari lebih banyak teman .

jenguk1

Ataupun bisa jadi sebatas mengantarkan data ke warga kalau si A tengah sakit.

Tapi, apakah penyebaran foto-foto itu sudah mendapatkan izin dari orang yang bersangkutan?

Apakah tidak ada cara lain yang lebih baik dan lebih santun untuk menggalang simpati dengan tidak hanya mengunggah foto-foto penderitaan dan ketidakberdayaan orang yang sakit?

Di sinilah perlunya dipahami kalau prinsip menjenguk orang sakit merupakan meringankan beban penderitaan, ataupun minimal tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi si penderita.

Karena menyangkut pribadi seorang, jadi yang wajib ditekankan merupakan restu ataupun izin dari pribadi orang yang sakit tersebut.

Karna menyangkut pula ranah publik, konten yang ditampilkannya juga seyogianya tidak melanggar kepantasan di mata semua orang.

Hal ini juga bukan hanya berlaku bagi orang yang menderita sakit saja, tetapi bagi orang yang sedang tertimpa musibah seperti kematian dan kebakaran ataupun sejenisnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved