BEI Ambruk
Disambut Tangis Haru, Begini Cerita Ira & Arif Mahasiswa Bina Darma Jadi Korban BEI Ambruk
Sisanya sebanyak 53 masih berada di Jakarta dan menunggu jadwal kepulangan selanjutnya yang waktunya belum ditentukan.
Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Semalam, Selasa (16/1/2018) sebanyak 40 mahasiswa dan 2 dosen Bina Darma yang jadi korban ambruknya selasar Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya pulang ke Palembang.
Tangis haru pun memenuhi ruangan bandar Sultan Mahdum Badarudin II ketika keluarga menyambut kedatangan 40 mahasiswa tersebut.
Terlebih korban yang mengalami patah tulang dan nyaris tewas.
Banyak yang tak menyangka kejadian itu bisa terjadi saat mereka lakukan kunjungan belajar.
Isak tangispun mewarnai kedatangan puluhan mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Selasa malam (16/1/2018) pukul 19.45 WIB.
Terkhusus bagi Ira, seorang Mahasiswi yang jadi korban.
Dengan duduk dikursi roda wanita ini masih terlihat begitu lesu saat tiba di bandara.
Tak hanya kursi rodak di bagian tangannya terlihat mengenakan arm sling di tangan kanannya.

Mengenakan pakaian pasien bewarna biru muda dan mulut yang dibalut masker, Ira enggan bicara saat diwawancarai awak media.
Ia hanya menganggukkan kepala saat diwawancarai.
"Ira bagaimana kabarnya? Sehat, ya?" saat berbincang dengan Sripoku.com
Namun Ira hanya menganggukkan kepala.
Matanya terlihat lembab dan beberapa kali ia mengusap air mata menggunakan tangan kirinya.
Orang tua Ira yang berjumpa dengan putrinya pun tidak kuasa menahan haru.

Selain Ira, tidak tampak mahasiswa UBD lain yang mengalami cedera.
Sementara nasib mujur dialami Arif Wira Pratama.
Ia berhasil selamat dari petaka selasar lantai gedung yang ambruk karena sedang tidak bersama rekan-rekannya yang terjatuh.
"Saya sempat diingatkan brimob, kalau mau ke musola bukan lewat selasar itu. Saya sudah ingatkan teman-teman.
Waktu mereka balik kanan, terjadilah itu (selasar ambruk)," ungkap Arif
Arif mengatakan, sebelumnya ia berniat ikut rombongan rekannya yang menjadi korban.

Namun niat itu ia urungkan karena mendapat petunjuk dari petugas.
"Saya hampir ikut. Tapi untung ada Brimob di dalam gedung yang kasih tahu saya, makanya saya tidak jadi ikut teman-teman," ujarnya
Dosen Fakultas Ekonomi, Rabin Ibnu Zainal menjelaskan, pada tahap pertama ini, sebanyak 40 mahasiswa UBD dan 2 orang Dosen pendamping dipulangkan ke Palembang.
Sisanya sebanyak 53 masih berada di Jakarta dan menunggu jadwal kepulangan selanjutnya yang waktunya belum ditentukan.
"Mahasiswa yang masih di Jakarta, itu sedang dalam perawatan intensif. Begitu sembuh, secepatnya akan dipulangkan," singkat Rabin
Kepala Biro Penjaminan Mutu UBD, Muhammad Akbar menegaskan, seluruh mahasiswa yang ikut dalam rombongan study selamat.
Namun bagi mahasiswa yang mengalami cedera, akan mendapatkan perawatan intensif hingga benar-benar sembuh, sebelum dipulangkan ke Palembang.
"Alhamdulillah, semua mahasiswa kami selamat. Bagi mahasiswa yang mengalami cedera, akan kita rujuk ke rumah sakit di Palembang untuk observasi mengenai kondisinya.
Untuk mahasiswa yang tidak mengalami cedera, malam itu juga langsung dikembalikan kepada orang tua masing-masing",ujarnya.
"Semua baik-baik saja. Tinggal kita tunggu kepulangan rombongan mahasiswa selanjutnya dan mereka saat ini sedang dirawat dengan baik," Pungkasnya.