Breaking News

Siap-siap, Ini 3 Fenomena Langkah Diawal Tahun 2018. Supermoon 'Srigala' Sampai Kejadian Ini

Bulan purnama terakhir Januari juga dikenal sebagai blue moon, karena merupakan bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
IST
Supermoon 

Melansir CNN, jika langit terlalu berawan dan tidak memungkinkan untuk melihat langsung, Anda bisa tetap menyaksikan Supermoon lewat livestream di The Virtual Telescope Project atau Slooh.com.

Anda yang tidak keburu menyaksikan pun masih bisa menikmati bulan berukuran besar beberapa hari setelahnya, meski bukan lagi supermoon.

Mau mencoba mengabadikan fenomena langka supermoon?

Bila Anda menggunakan ponsel pintar, ketuk pada gambar bulan di layar dan tahan sebentar untuk mengunci fokus kamera. Kemudian atur exposure agar cahayanya seimbang.

Jika menggunakan DSLR, fotografer senior NASA Bill Ingalls dan fotografer profesional Jason Mrachina merekomendasikan agar Anda menggunakan tripod untuk hasil yang lebih stabil alias tidak blur, dan menggunakan lensa panjang kisaran 300 mm atau lebih bagi amatir.

Mereka juga mengingatkan bahwa bulan sangat terang sekaligus bergerak, dan memotretnya dalam keadaan gelap berarti butuh pengaturan kamera manual.

Misalnya, Anda perlu memanfaatkan mode white balance, menggunakan kecepatan rana (shutter speed) yang cepat seperti 1/125 hingga 1/250, bukaan (aperture) yang besar antara f11-f14, atau memainkan besaran ISO.

Selain itu, pemilihan lokasi yang gelap alias bebas polusi cahaya juga bisa memberi hasil terbaik.

Tak lupa menambahkan kesan dramatis dan artistik seperti menciptakan efek siluet di depan bulan dari pohon atau garis pagar, dengan mengambil foto objek dari jarak agak jauh. (**)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved