Mengenang Kisah Tragis Gadis Amerika Rela Mati Dibuldoser Demi Palestina
perempuan asal Amerika Serikat Rachel Alience Corrie meninggal dunia akibat dibuldoser oleh Israel
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: wartawansripo
Dia ditabrak dan dilindas oleh buldozer yang dihadangnya hingga mengakibatkan tulang tengkoraknya retak, tulang rusuknya hancur dan menusuk paru-parunya.
Para saksi mata mengatakan bahwa buldozer dengan sengaja melaju kearah Corrie yang pada saat itu mengenakan jaket berwarna jingga terang.
Namun hal itu dibantah oleh pemerintah Israel yang mengatakan bahwa insiden itu adalah sebuah kecelakaan yang disebabkan karena operator buldozer tidak melihat keberadaan Corrie di depan kendaraan berat itu.
Pada tahun 2005 orang tua Corrie mengajukan gugatan perdata terhadap negara Israel.
Mereka menggugat atas Israel yang tidak melakukan penyelidikan penuh dan kredibel serta bertanggung jawab atas kasus kematian putri mereka, baik peristiwa itu terjadi dengan disengaja ataupun dikarenakan hal lain yang disebut sebagai kecelakaan.
Israel dalam gugatan itu dituntut untuk membayar kompensasi simbolis sebesar 1 Dolar Amerika Serikat dan membawa kasus tersebut sebagai langkah keadilan bagi Corrie dan perjuangan rakyat Palestina yang dibelanya.
Pada bulan agustus 2012 pengadilan Israel menolak gugatan itu,Israel tetap bertahan pada hasil penyelidikan tahun 2003 yang dilakukan oleh militer Israel yang telah memutuskan bahwa Isarael tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie.
Kehidupan dan perjuangan Rachel Corrie diabadikan dalam banyak penghormatan, diantaranya drama yang berjudul My Name Is Rachel Corrie dan sebuah paduan suara The Skies are Weeping.
Tulisan-tulisannya dibukukan pada tahun 2008 berjudul Let Me Stand Alone, buku tersebut mengisahkan tentang "proses pendewasaan seorang wanita muda yang ingin membuat dunia sebagai tempat yang baik.
Sebuah lembaga sosial Rachel Corrie Foundation for Peace and Justice didirikan untuk melanjutkan perjuangannya.