Memprihatinkan Begini Nasib Mahasiswi di Palembang Ditembak Pelakunya Masih Berkeliaran

Hanya saja, kini Winda hanya terbaring di dalam kamarnya. Dengan kondisi tak bisa berjalan.

Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Winda (21), ditemani ibunya Zuriah (45), ketika dirawat di RS Bari, Palembang, Jumat (10/11). 

" Dia (pria tak dikenal-red), datang sekitar pukul 23.00, pak. Saat itu memang hujan deras. Tiba-tiba ada tamu mengetuk sambil memanggil Winda, anak saya," Kata Zuriah.

Mendengar ada yang mengetuk pintu dan memanggil namanya," Winda, Winda buka pintu". Saat itu Winda pun menyuruh sang ibu membukakan pintu.

Namun Zuriah pun tidak mau membuka pintu setelah mengintip dari jendela, pria itu tak dikenali.

" awalnya saya tidak mau buka pintu. Setelah saya intip dan tanya, pria itu saya tidak kenali dan tidak menjawab pertanyaan saya " siapa diluar". Saya pun tidak mau membuka pintu," ungkapnya.

"Setelah saya intip saya keluar, takut-takut pak saya. Pria itu ada diluar pagar, namun pagarnya terkunci.

Lalu saya keluar dan tanya. Katanya ia membawa berkas yang harus ditandatangani oleh Winda, jadi saya panggil Winda itu," katanya.

Setelah Zuriah memanggil anaknya. Winda pun keluar dan menemui pria yang tak dikenal itu.

Namun setelah Winda keluar, korban langsung menerima berkas dari pria itu, tetapi ketika dilihat berkas itu hanya tumpukan kosong.

Kemudian tak lama berselang, dari balik jas hujan yang digunakannya pelaku langsung menembakkan senjata api ke arah Winda dan mengenai perutnya. Usai mengeluarkan tembakan, pelakupun langsung kabur.

"dia pakai jas hujan pak, nah dari balik jas hujan, dia menembak, "Doar" Hanya sekali.mendengar suara itu saya langsung keluar pak. Saya lihat anak saya sudah roboh bersimbah darah," ungkapnya sambil menangis.
Zuriah sendiri mengaku tidak tahu ada masalah apa antara pelaku dan anaknya.

Melihat sang anak bersimbah darah, membuat Zuriah pun langsung berteriak histeris, dan spontan mengundang warga, alhasil warga sekitar rumahnya pun berdatangan, guna melihat apa yang terjadi.

"Saya teriak pak, teriak saya ini mengundang warga. Namun walaupun warga banyak keluar, mereka tidak bisa masuk ke rumah, karena pagar rumah terkunci, malam itu kami sempat cari-cari kunci dulu baru bisa dibuka," ungkapnya.

Sambung Zuriah, dirinya tidak mengetahui apa motif pria itu melakukan penembakkan. Karena selama ini anaknya merupakan anak yang baik dan tak pernah ada masalah, apalagi mempunyai musuh.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved