Memprihatinkan Begini Nasib Mahasiswi di Palembang Ditembak Pelakunya Masih Berkeliaran
Hanya saja, kini Winda hanya terbaring di dalam kamarnya. Dengan kondisi tak bisa berjalan.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sebulan pasca penembakan yang dialami oleh Winda (21) warga Perumahan Bougenvil Kelurahan 15 Ulu Kecamatan SU I Palembang kondisinya berangsur membaik, Rabu (13/12/2017).
Hanya saja, kini Winda hanya terbaring di dalam kamarnya. Dengan kondisi tak bisa berjalan.
Akibat peluru yang ditembakkan ke dirinya mengenai slah satu syaraf kakinya.
Kakinya itu membengkak, sehingga Winda kemana mana dituntun oleh orang tuanya Zuriah (45).
Namun seiring berjalannya waktu, kini Winda sudah bisa diajak ngomong.
Bahkan ia sudah ingat siapa pelaku penembakkan yang dilakukan kepadanya.
Saat dihubungi, ibunda Winda Zuriah menjelaskan, anaknya sudah mengenali pelaku penembakkan.
Ciri ciri pelaku juga sudah disampaikan oleh keluarga kepada pihak kepolisian.
Hanya saja sampai saat ini, pelaku masih berkeliaran. Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku.
"Anak saya tau ciri ciri pelaku, tapi kami tak bisa sampaikan karena masih dalam penyelidikan petugas. Kami berharap pelakunya segera tertangkap," katanya.
Menurut Zuriah, meski saat ini anaknya sudah keluar dari rumah sakit, namun kondsinya masih sakit. Bahkan saat ini akanya tak bisa berjalan.
Kuliahnya pun tertunda, karena belum bisa beraktivitas seperti semula.
"Kami ini hanya orang kecil, tak ada oangkat dan apa. Kejadinya sudah sebulan saya harap pelakunya bisa ditangkap," katanya.
Zuriah (45), warga Perumahan Bougenvil Kelurahan 15 Ulu Kecamatan SU IPalembang ini, masih terlihat trauma dan ketakutan.
Lantaran ketika hujan mengguyur kota Palembang, Kamis (9/11), malam, Zuriah harus melihat dengan matanya sendiri, sang anak Winda (21), terkapar dengan bersimbah darah.
Ketika ditemui di ruang rawap inap RS Bari, Palembang, Zuriah mengatakan, peristiwa yang dialami anaknya berawal ketika ada seorang pria yang bertamu kerumahnya.
" Dia (pria tak dikenal-red), datang sekitar pukul 23.00, pak. Saat itu memang hujan deras. Tiba-tiba ada tamu mengetuk sambil memanggil Winda, anak saya," Kata Zuriah.
Mendengar ada yang mengetuk pintu dan memanggil namanya," Winda, Winda buka pintu". Saat itu Winda pun menyuruh sang ibu membukakan pintu.
Namun Zuriah pun tidak mau membuka pintu setelah mengintip dari jendela, pria itu tak dikenali.
" awalnya saya tidak mau buka pintu. Setelah saya intip dan tanya, pria itu saya tidak kenali dan tidak menjawab pertanyaan saya " siapa diluar". Saya pun tidak mau membuka pintu," ungkapnya.
"Setelah saya intip saya keluar, takut-takut pak saya. Pria itu ada diluar pagar, namun pagarnya terkunci.
Lalu saya keluar dan tanya. Katanya ia membawa berkas yang harus ditandatangani oleh Winda, jadi saya panggil Winda itu," katanya.
Setelah Zuriah memanggil anaknya. Winda pun keluar dan menemui pria yang tak dikenal itu.
Namun setelah Winda keluar, korban langsung menerima berkas dari pria itu, tetapi ketika dilihat berkas itu hanya tumpukan kosong.
Kemudian tak lama berselang, dari balik jas hujan yang digunakannya pelaku langsung menembakkan senjata api ke arah Winda dan mengenai perutnya. Usai mengeluarkan tembakan, pelakupun langsung kabur.
"dia pakai jas hujan pak, nah dari balik jas hujan, dia menembak, "Doar" Hanya sekali.mendengar suara itu saya langsung keluar pak. Saya lihat anak saya sudah roboh bersimbah darah," ungkapnya sambil menangis.
Zuriah sendiri mengaku tidak tahu ada masalah apa antara pelaku dan anaknya.
Melihat sang anak bersimbah darah, membuat Zuriah pun langsung berteriak histeris, dan spontan mengundang warga, alhasil warga sekitar rumahnya pun berdatangan, guna melihat apa yang terjadi.
"Saya teriak pak, teriak saya ini mengundang warga. Namun walaupun warga banyak keluar, mereka tidak bisa masuk ke rumah, karena pagar rumah terkunci, malam itu kami sempat cari-cari kunci dulu baru bisa dibuka," ungkapnya.
Sambung Zuriah, dirinya tidak mengetahui apa motif pria itu melakukan penembakkan. Karena selama ini anaknya merupakan anak yang baik dan tak pernah ada masalah, apalagi mempunyai musuh.