Peternak di Keluang Muba Pusing, Sapi Mereka terlihat tidak Mau Makan Lalu Mati
Pihak TPHP langsung mengambil sample bagian tubuh hewan ternak sapi yang mati untuk diuji di laboratorium.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Sejumlah kasus kematian hewan ternak sapi di Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), mendapatkan respon serius dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Muba.
Pihak TPHP langsung mengambil sample bagian tubuh hewan ternak untuk diuji di laboratorium.
Kepala Dinas TPHP Kabupaten Muba, Ir A Thamrin, melalui Kabid Peternakan dan Keswan, Muslim Spt Msi mengaku telah mengambil sejumlah sampel berupa organ limpa sapi.
"Kita telah menerjunkan tim dokter hewan untuk turun ke lokasi mengecek penyebab kematian hewan ternak itu. Namun, kita belum mengetahui secara pasti penyebab kematian hewan ternak, maka kita mengambil bagian organ tubuh sapi berupa Limpa untuk di cek," kata Muslim.
Organ tubuh yang diambil berupa limpa, akan kita kirim ke Balai Veteriner Lampung dengan tujuan akan diuji di laboratorium.
Sehingga penyebab kematian sapi tersebut bisa diketahui, sebaliknya tidak berandai-andai penyebab kematian hewan itu.
"Sample yang dikirm untuk mengetahui penyebab kematian hewan tersebut, sehingga kepastian penyebab kematian beberapa ekor sapi di Kecamatan Keluang dapat diketahui dengan jelas,” ungkapnya.
Selain itu pihaknya menghimbau kepada pemilik ternak sapi untuk selalu memperhatikan kebersihan kandang serta makanan haruslah sehat. Apabila diperhatikan maka sapi akan sehat selalu.
"Jika semuan point diperhatikan, Insyallah tidak ada lagi sapi yang sakit maupun mati. Namun, kita tetap menghimbau kepada peternak bila menemukan sapi yang sakit maupun mencurigakan agar menghubungi petugas kita di UPTD,” jelasnya.
Sementata, Mukhlis (37), mengungkapkan sebelum sapi-sapinya yang berjumlah 3 ekor mati, sudah menimbulkan tanda-tanda dengan tidak mau makan.
Bahkan sudah diatasi dengan memberikan jamu tapi kondisinya terus lemas, dan akhirnya mati.
"3 ekor sapi yang telah mati semuanya sudah dikuburkan, bahkan ada beberapa ekor sapi lagi yang kini kondisinya lemas. Kami para peternak sapi berharap, sapi yang mati dapat diketahui penyebabnya, agar tidak tertular pada hewan lainnya," harapnya.