Eksklusif
Disangka Kerikil, Petugas Zuriat Kaget Lihat Pondasi Mirip Kaki di Makam Sultan Palembang, Ternyata?
"Tapi kita ketahui bahwa dulunya Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari abad ke 9 sampai abad ke 14. Kita tidak pernah mengaburkan sejarah
Penulis: Welly Hadinata | Editor: Hendra Kusuma
Mengenai temuan susunan batubata kuno apakah ada kaitannya dengan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya, Heri sebagai salah seorang zuriat Kesultanan Palembang Darussalam membantahnya. Susunan batu bata kuno yang ditemukan tidak ada kaitannya dengan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya. Dikarenakan di lokasi sejak dari dulu sama sekali tidak ditemukan arca atau bentuk barang peninggalan lainnya yang berbau Kerajaan Sriwijaya.
"Kami keberatan jika bangunan makam ini dulunya candi. Kita lihat saja pada gerbang gapura yang penanggalannya ditulis angka arab. Jadi ini benar-benar bangunan arsiteknya Kironggo Wirosentiko. Kita lihat saja bukti susunan batu bangunan sudah ada batu yang berbentuk profil dan berciri khas Kesultanan Palembang
Darussalam," jelas Heri.
Ciri Khas Kesultanan Palembang
TERKAIT temuan susunan batubata kuno dan adanya batu bermotif Bungo Cino diarea Pemakaman Kironggo Wirosentiko di Talang Keranggo, arkeolog Retno Purwanti menilai memang temuan adalah peninggalan masa Kesultanan Palembang.
"Saya sudah ke lokasi dan juga melakukan penelitian. Dilihat dari susunan batunya memang masa Kesultanan Palembang. Terutama batu motif bunga itu memang ciri khas Kesultanan Palembang dan motifnya mirip pada kain songket, cuma nggak tahu namanya," ujar Retno Purwanti yang juga sebagai Ketua Tim Pendokumentasian
Situs-situs Arkeolog Palembang.
Retno mengatakan, bangunan makam dan temuan susunan batu bata kuno yang baru di lokasi memang peninggalan masa Kesultanan Palembang abad 17 dan 18.
"Tapi kita ketahui bahwa dulunya Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari abad ke 9 sampai abad ke 14. Kita tidak pernah mengaburkan sejarah dan kita selalu melakukan penelitian," ujar Retno.
Mengenai bentuk bangunan pemakaman dan sudah terlihat bentuk bangunan bawahnya, Retno mengatakan, dilihat dari skalanya itu bisa disebut bagian kaki bangunan sebagai pondasi bangunan. "Kalau dilihat bagian profil kaki bangunan itu memang mirip kaki candi gaya Jawa Tengah sekitar abad ke 9-10 Masehi. Namun aslinya
untuk batu motif bunga adalah khas kesultanan Palembang," ujarnya.
Destinasi Wisata Religi
KEPALA Dinas Kebudayaan Kota Palembang Sudirman Teguh mengatakan, lokasi temuan susunan batu bata kuno di area makam Kironggo Wirosentiko merupakan aset budaya yang ternilai. Bahkan aset kebudayaan ini harus tetap terjaga dan terus dilestarikan. Pemkot Palembang sudah turun langsung melakukan pemantauan di lokasi makam.
"Temuan ini adalah aset budaya Palembang. Maka itu kita sudah memprogramkan kedepannya bahwa di lokasi bakal menjadi destinasi wisata yang baru untu wisata religi," ujar Sudirman.
Dikatakannya, aset budaya di Palembang memang perlu tetap dijaga dilestarikan. Maka itu perlu peran serta masyarakat untuk mendukung kelestarian budaya yang ada di Palembang.
"Area pemakaman Kironggo Wirosentiko adalah salah satu bagian sejarah Palembang. Kita kenal Kironggo Wirosentiko adalah seorang arsitek pada jamannya dan banyak peninggalan yang masih tersisia belum ditemukan. Jadi kita tetap terus jaga kelestariannya," ujarnya.