Paksa Ibunya 80 Tahun Cuci Piring. Profesor Ini Buat Geram, Saat Alasan Terungkap Semua Jadi Sedih
Pada suatu hari, beberapa mahasiswa datang ke rumah salah seorang profesornya untuk memenuhi undangan makan malam bersama.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Bayar Utang Ayah Pakai Uang Pernikahannya, Pemuda Ini Dapat Rezeki tak Terduga
Ada seorang laki-laki memiliki utang, dan pada suatu hari datanglah kepadanya pemilik utang, kemudian mengetuk pintunya. Selanjutnya salah seorang putranya membukakan pintu untuknya.
Dengan tiba-tiba, orang itu mendorong masuk tanpa salam dan penghormatan, lalu memegang kerah baju pemilik rumah seraya berkata kepadanya,
“Bertakwalah kepada Allah, bayar utang-utangmu, sungguh aku telah bersabar lebih dari seharusnya, kesabaranku sekarang telah habis, sekarang kamu lihat apa yang kulakukan terhadapmu hai laki-laki?!
Pada saat itulah sang anak ikut campur, sementara air mata mengalir dari kedua matanya saat dia melihat ayahandanya ada pada kondisi terhina seperti itu. Dia berkata,”Berapa utang yang harus dibayar ayahku?"

Dia menjawab; ”70 ribu real.” Berkata sang anak,”Lepaskan ayahku, tenanglah, bergembiralah, semua akan beres.”
Lalu masuklah sang anak ke kamarnya, dimana dia telah mengumpulkan sejumlah uang yang bernilai 27 ribu Real dari gajinya untuk hari pernikahan yang tengah ditunggunya.
Akan tetapi dia lebih mementingkan ayahanda dan utangnya daripada membiarkan uang itu di lemari pakaiannya.
Sang anak masuk ke ruangan lantas berkata kepada pemilik utang, “Ini pembayaran dari utang ayahku, nilainya 27 ribu Real, nanti akan datang rizki, dan akan kami lunasi sisanya segera dalam waktu dekat Insya Allah.”
Di saat itulah, sang ayah menangis dan meminta kepada lelaki itu untuk mengembalikan uang itu kepada putranya, karena ia membutuhkannya, dan dia tidak punya dosa dalam hal ini.
Sang anak memaksa agar lelaki itu mengambil uangnya. Lalu melepas kepergian lelaki itu di pintu sambil meminta darinya agar tidak menagih ayahnya, dan hendaknya dia meminta sisa utang itu kepadanya secara pribadi.
Kemudian sang anak mendatangi ayahnya, mencium keningnya seraya berkata, “Ayah, kedudukan ayah lebih besar dari uang itu, segala sesuatu akan diganti jika Allah azza wa jalla memangjangkan usia kita, dan menganugerahi kita dengan kesehatan dan ‘afiyah."
"Saya tidak tahan melihat kejadian tadi, seandainya saya memiliki segala tanggungan yang wajib ayah bayar, pastilah saya akan membayarkan kepadanya, dan saya tidak mau melihat ada air mata yang jatuh dari kedua mata ayah di atas jenggot ayah yang suci ini.”
Lantas sang ayah pun memeluk putranya, sembari sesegukan karena tangisan haru, menciumnya seraya berkata;
“Mudah-mudahan Allah meridhai dan memberikan taufiq kepadamu wahai anakku, serta merealisasikan segala cita-citamu.”