NEWS VIDEO SRIPO
Rumah Ortunya di Palembang Terbakar, Pasutri Ini Bongkar Tabungan Koinnya, tak Nyangka
"Uang logam kan kita sering temukan di mana-mana. Saya serta istri ngobrol, mending kita kumpulin saja," ujar Zaka.
SRIPOKU.COM - Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Prinsip itu yang dipegang teguh pasangan suami istri Moh Zaka (31) dan Agustine Wirastianingsih (31).
Tak disangka, uang logam yang dikumpulkannya sejak 2010 kini sudah mencapai puluhan juta.
"Jangankan orang lain, wong saya sendiri saja enggak menyangka, kok recehnya bisa menjadi sebanyak ini ya," ujar Zaka saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (5/10/2017).
Awalnya, Zaka dan Ningsih yang tinggal di Desa Kemelagi, Kabupaten Mojokerto itu tidak sengaja menyisihkan uang logam sisa kembalian atau hasil menukar uang kertas dengan logam pengamen dan pengemis.
Uang logam itu dikumpulkan di dalam botol air mineral.
"Uang logam kan kita sering temukan di mana-mana. Saya serta istri ngobrol, mending kita kumpulin saja," ujar Zaka.
Lama-kelamaan, botol air mineral kecil tidak mampu menampung uang logam pasutri yang telah memiliki tiga orang anak tersebut. Mereka pun memindahkannya ke botol air mineral ukuran satu liter.
Hari, bulan serta tahun berganti, kebiasaan menabung mereka terus dijalankan. Beberapa botol air mineral ukuran besar sudah puluhan banyaknya.
Zaka dan Ningsih merasa tidak mungkin lagi menggunakan botol itu.
"Akhirnya uang logam tadi dipindahkan ke dalam galon. Awalnya satu, dua, tiga, sampai sekarang itu ada 12 galon berisi uang receh," ujar Zaka.
Musibah
Akhir September 2017 lalu, Zaka dan Ningsih terpaksa membongkar 10 galon berisi uang logam. Berat sebenarnya membongkar itu. Namun, kondisi demikian memaksa.
Rumah ibunda Zaka yang berdomisili di Palembang terbakar, baru-baru ini. Pemilik kontrakan tempat Zaka sekeluarga tinggal pun berencana menjual tanah kontrakan jika Zaka tidak segera membayarkan uang kontrakan berukuran 3,5 x 4 meter persegi itu.
Untuk memenuhi itu semua, penghasilan Rp 80.000 hingga Rp 120.000 per hari hasil jualan pulsa di depan rumahnya tidak mungkin mencukupinya. Sementara, Ningsih hanya ibu rumah tangga.
"Jadi saya mau enggak mau buka saja, ada 10 galon. Yah, namanya rezeki dari Allah pasti ada saja kan. Awalnya saya mikir begitu ya. Ternyata saya sama sekali enggak nyangka, totalnya Rp 60 juta," ujar Zaka.
