Siapa Stephen Paddock , Pria Terduga Pelaku Penembakan Paling Mematikan di Kota Las Vegas
Dia tidak memiliki catatan yang buruk dan namanya tidak pernah masuk dalam berbagai tindak kriminal sehingga tak dikenal
Penulis: Budi Darmawan | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU.COM - Stephen Paddock, pria bersenjata yang membunuh lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 200 orang dalam serangan di Las Vegas, AS, tinggal di sebuah komunitas para pensiunan di Mesquite, Nevada.
Dia tinggal di sana bersama pacarnya yang berusia 62 tahun, Marilou Danley, polisi wanita yang sama mengumumkan bahwa mereka ingin mengajukan pertanyaan pada hari Minggu malam saat mereka memulai penyelidikan atas serangan teror yang mengerikan tersebut.
Dia tidak memiliki catatan yang buruk dan namanya tidak pernah masuk dalam berbagai tindak kriminal sehingga tak dikenal polisi, seperti dilaporkan CNN, Senin (2/10/2017) malam.
Pensiunan akuntan tersebut telah bekerja sebagai auditor internal di Lockheed Martin selama tiga tahun di akhir 1980an, dan merupakan seorang manajer dan investor di kompleks apartemen yang berlokasi di Mesquite, Texas dan California yang membuatnya berjaya menurut saudaranya.

Dilansir dari Tribunnews.com , Polisi menduga serangan itu dilakukan seorang diri dan tidak terkait dengan terorisme atau tidak berafiliasi dengan kelompok terror mana pun di dunia.
Ia telah melakukan penembakan paling mematikan yang menarget massa peserta konser musik country di sebuah ruang terbuka di Route 91 Harvest dan dilakukan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay, Minggu (1/9/2017) malam waktu setempat.

Paddock, 64, tinggal hanya 90 menit di luar Las Vegas di kota Mesquite (di atas dilingkari merah),
di mana ia membuat sebuah rumah di sebuah komunitas pensiun pada tahun 2015 ()
Paddock telah melakukan bunuh diri pada saat polisi berhasil memasuki pintu kamar tempat orang tersebut melepaskan tembakan di Mandalay Bay Resort pada pukul 10 malam pada hari Minggu malam.
Ini menandai akhir dari apa yang sekarang telah menjadi pemotretan paling mematikan dalam sejarah AS modern, yang menewaskan setidaknya 58 orang tewas dan 515 lainnya cedera.
Serangan tersebut dimainkan saat Jason Aldean tampil di atas panggung untuk menutup hari ketiga dan terakhir dari Festival Musik Panen Route 91, yang berlangsung di seberang jalan dari resor.
Lebih dari 22.000 orang hadir pada acara tersebut, dan menggambarkan serangan tersebut sebagai 'tembakan tanpa henti', yang hanya berhenti ketika orang bersenjata tersebut kembali untuk mengisi senjatanya.
Belum diketahui senjata atau senjata apa gunman yang digunakan dalam serangan tersebut.
Polisi mengatakan dalam sebuah konferensi pers Senin pagi bahwa mereka menemukan 'kelebihan 10 senapan' di ruangan tersebut, dan kematian Paddock adalah akibat dari luka tembak yang ditimbulkan sendiri.
sumber ; dailymail.com/
Save
Save
Save