Mitos Pantangan Menikah atau Hajatan di Bulan Suro, Ternyata ini Menurut Pandangan Islam

Bahkan ada yang mendefiniskan jika orang yang menikah di bulan suro maka salah satu dari mereka akan meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI
Ilustrasi. 

SRIPOKU.COM -- Menurut kepercayaan yang ada di tengah masyarakat, khususnya di tanah Jawa, tidak sedikit yang mempercayai jika bulan Muharram adalah bulan yang paling dilarang jika ada yang ingin  mengadakan acara yang bersifat sakral, seperti pernikahan, sunatan dan lain sebagainya.

Mereka menganggap, orang yang melanggar mitos ini akan tertimpa nasib sial.

Bahkan ada yang mendefiniskan jika orang yang menikah di bulan suro maka salah satu dari mereka akan meninggal dunia.

Ini adalah mitos yang memang bertolak belakang dengan dasar dari agama Islam yang sebagian besar  mereka anut.

http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/topo-bisu_20151012_190743.jpg

(Tribun Jogja/Santo Ari)

===

Bulan suro atau muharram, menurut kepercayaan islam, adalah bulan yang sangat mulia.

Ada dua hal mengapa bulan pertama dalam kalender Hijriyah ini dimuliakan.

Pertama, karena disandarkannya nama bulan ini kepada Allah (Syahrullah).

Kedua, karena bulan ini termasuk salah satu dari keempat bulan yang termasuk dalam Asyhurul Hurum (bulan-bulan mulia).

Keempat bulan mulia ini ada yang berurutan (Sard), yaitu: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram sedang yang satu sendirian (Fard) yaitu: Rajab.

http://cdn2.tstatic.net/solo/foto/bank/images/ilustrasi-menikah_20170422_104423.jpg

(Net)

===

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved